Media90 – Sebuah fenomena mengejutkan tengah mengguncang dunia otomotif Indonesia setelah beredarnya video yang memperlihatkan kerusakan parah pada sistem bahan bakar atau filter bensin sejumlah mobil Daihatsu.
Video yang diunggah oleh akun X AraituLaki ini menampilkan sebuah narasi dari seorang wanita yang berada di diler Astra Daihatsu Cibinong, Jawa Barat, yang mengungkapkan adanya kerusakan signifikan pada komponen filter dan pompa bensin beberapa mobil.
Video tersebut menggambarkan sebuah situasi yang cukup mengkhawatirkan. Dalam video, sang wanita menjelaskan bahwa beberapa mobil Daihatsu mengalami kerusakan parah pada filter bensin hingga pompa bahan bakar, yang terlihat sudah rusak dan berlumut.
Hal ini bukan merupakan kasus terisolasi, karena belasan kendaraan terpaksa mengalami masalah serupa dalam waktu singkat.
“Ni, filter pompa bensinnya sampai hancur ya, sampai berlumut,” ujar wanita tersebut dalam video yang diunggah pada Senin (25/11/2024).
“Kasus-kasus lainnya menimpa ke yang lain ini. Hari ini ada 8 (mobil yang rusak). Kemarin ada 10 (unit),” lanjutnya.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan konsumen dan praktisi otomotif. Dalam video tersebut, wanita yang bersangkutan mengarahkan dugaan pada kualitas bahan bakar yang digunakan, khususnya Pertamax.
Filter bensin yang ditemukan dalam kondisi rusak parah dengan adanya lumut menunjukkan indikasi adanya kontaminasi yang seharusnya tidak terjadi pada bahan bakar yang seharusnya steril.
Tak hanya kerusakan pada kendaraan yang menjadi perhatian, tetapi juga prosedur yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Kendaraan yang terdampak perlu menjalani prosedur pengurasan total pada tangki bahan bakar untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Proses ini jelas menambah biaya yang harus dikeluarkan pemilik kendaraan.
Masalah ini pun mendapat perhatian besar dari warganet, yang ramai memberikan tanggapan di kolom komentar unggahan tersebut.
Salah satu pengguna media sosial mengungkapkan bahwa dia juga sempat mencium bau Pertamax yang tidak seperti biasanya saat mengisi bahan bakar di salah satu pom bensin di Gandaria, Jakarta Timur.
Ia menduga ada campuran bahan bakar yang tidak semestinya.
“Ini yang kemarin saya curiga seminggu yang lalu, Pertamax saya isi pom bensin di Gandaria di Jakarta Timur, bau Pertamax gak seperti biasanya kayak ada campuran bau solar dan lebih menyengat,” tulis salah satu warganet.
“Saya isi buat motor saya, pas jualan di lapak saya pastikan tanya ke teman gak seperti biasanya baunya,” lanjutnya.
Tanggapan serupa datang dari warganet lainnya. “Lah bener ternyata, kemarin dikasih tau ade spupu yg skolah otomotif. Bilangnya jangan beli pertamax ya, bisa rusak motor banyak sudah yang dia urusin mobil rusak filternya,” tambah warganet tersebut.
Tanggapan dari publik semakin memanas, dan banyak yang menduga bahwa kualitas bahan bakar Pertamax yang dijual saat ini mungkin telah terkontaminasi dengan bahan lain, yang berpotensi merusak sistem bahan bakar kendaraan.
Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran baru di kalangan pengguna kendaraan bermotor.
Dampak dari kejadian ini tidak hanya berimbas pada aspek finansial para pemilik kendaraan, yang harus mengeluarkan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Mulai dari penggantian filter dan pompa bensin hingga prosedur pembersihan sistem bahan bakar, seluruh proses ini menjadi beban tambahan yang harus ditanggung oleh konsumen.
Lebih jauh lagi, kejadian ini berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap kualitas bahan bakar yang beredar di pasaran.
Tentu saja, pihak terkait, baik itu produsen mobil, pengelola SPBU, maupun lembaga pengawas, perlu melakukan investigasi mendalam terkait isu ini untuk memastikan keamanan dan kualitas bahan bakar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.