BERITA

Getaran Erupsi Gunung Anak Krakatau Membuat Rumah Warga Pesisir Pandeglang Bergoncang Sampai ke Ujung Kulon

331
×

Getaran Erupsi Gunung Anak Krakatau Membuat Rumah Warga Pesisir Pandeglang Bergoncang Sampai ke Ujung Kulon

Sebarkan artikel ini
Erupsi Gunung Anak Krakatau Terdengar Hingga Ujung Kulon, Rumah Warga Pesisir Pandeglang Bergetar
Erupsi Gunung Anak Krakatau Terdengar Hingga Ujung Kulon, Rumah Warga Pesisir Pandeglang Bergetar

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Suara gemuruh hebat dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda tidak hanya terbatas pada wilayah sekitarnya, namun juga mencapai Pulau Peucang, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon.

Dampaknya terasa signifikan, bahkan kaca-kaca rumah warga di pesisir Pandeglang ikut bergetar akibat getaran yang kuat.

Elly Suparly, seorang petugas di Pulau Peucang, mengungkapkan pengalamannya selama dua hari terakhir. Dia menyatakan bahwa suara gemuruh seperti geludug dari erupsi GAK terdengar dengan jelas.

Meskipun Elly tidak terlalu terkejut atau cemas, karena fenomena ini bukan yang pertama kali dialaminya, tetapi ia mencatat bahwa suara tersebut terus terjadi dalam pola yang tidak menentu.

Baca Juga:  Tentukan Pimpinan Fraksi untuk Periode 2024-2029: Rapat Paripurna DPRD Lampung Selatan

“Iya terdengar jelas, suaranya seperti suara geludug aja, itu sudah 2 hari kemarin. Kemarin (Selasa) sore yang jelas mah, tapi suaranya itu kadang ada, nanti beberapa menit ilang, terus ada lagi. Tapi udah biasa sih, kalau erupsi ya pasti kedengaran ke sini (Pulau Peucang),” ujar Elly saat dihubungi via telepon pada Rabu (29/11/2023).

Sementara itu, warga pesisir Citeureup, Desi Setiawati, menggambarkan dampak erupsi GAK yang sangat terasa di sekitar wilayahnya.

Desi mengaku sulit tidur di malam hari karena suara gemuruh Gunung Anak Krakatau terdengar lebih nyaring. Bahkan, getaran tersebut sampai membuat kaca di rumahnya bergetar.

“Kalau malam lebih jelas suaranya, kadang susah mau tidur juga. Apalagi semalam itu kaca rumah sampe getar, sampe udah tidur juga jadi kebangun,” ungkap Desi.

Baca Juga:  Profesor Imam Asrowardi, Ahli TRI Polinela, Sumbangkan Wawasan Sebagai Narasumber Pada Pelatihan Asesor Terbaru di Majelis Uji Kompetensi BK-Informatika PII

Sejak Senin (27/11/2023), Gunung Anak Krakatau kembali aktif meletus, dengan tinggi kolom abu mencapai ± 2000 m di atas puncak (± 2157 m di atas permukaan laut).

Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam tebal dan mengarah ke barat laut gunung api tersebut.

Rekaman seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 77 mm dengan durasi 116 detik, menunjukkan intensitas erupsi yang cukup signifikan.

Masyarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari otoritas terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *