BERITA

Gajah Liar Ditemukan Mati di TNWK Lampung Timur, Penyebab Masih Misteri

7
×

Gajah Liar Ditemukan Mati di TNWK Lampung Timur, Penyebab Masih Misteri

Sebarkan artikel ini
Gajah Liar Dewasa Ditemukan Mati di TNWK Toto Projo Lampung Timur, Penyebab Kematian Masih Diselidiki
Gajah Liar Dewasa Ditemukan Mati di TNWK Toto Projo Lampung Timur, Penyebab Kematian Masih Diselidiki

Media90 – Seekor gajah sumatera liar (Elephas maximus sumatrensis) ditemukan tewas di kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur.

Gajah dewasa tersebut ditemukan di wilayah Resort Toto Projo, Seksi Wilayah II Bungur, pada Minggu (6/10/2024), sekitar pukul 16.30 WIB.

Penemuan ini kembali menyoroti tantangan besar dalam upaya pelestarian gajah sumatera, salah satu spesies yang terancam punah.

Kombes Umi Fadilah, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, mengonfirmasi laporan penemuan ini.

“Petugas balai konservasi TNWK melaporkan penemuan seekor gajah yang sudah mati di dalam kawasan taman,” ujar Umi dalam keterangannya pada Senin (7/10/2024).

Menurutnya, petugas menemukan gajah dalam posisi menyamping ke kiri. Saat ini, penyebab pasti kematian masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Untuk memastikan penyebab kematian, tim dokter dari TNWK akan melakukan nekropsi, yaitu pemeriksaan post-mortem terhadap hewan, serta autopsi pada organ dalam.

Baca Juga:  Inisiatif Universitas Teknokrat Indonesia Menguatkan Kompetensi IPTEK di SMAN 2 Gedongtataan Melalui Nota Kesepahaman

Tim juga berencana mengambil sampel kulit, tulang, dan organ dalam untuk analisis lebih lanjut.

Investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kematian hewan berukuran besar ini.

Tragisnya, kejadian ini menambah panjang daftar kematian gajah di kawasan TNWK dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, pada 24 Desember 2023, seekor gajah jantan bernama Dugul ditemukan mati di rawa dekat Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas. Dugul ditemukan dalam kondisi tubuh yang kurus dan diduga sudah sakit sebelum kematiannya.

Tidak hanya itu, kematian lain terjadi pada 29 Agustus 2024, ketika seekor gajah betina bernama Bunga ditemukan mati di kawasan hutan yang sama.

Kematian beruntun ini telah menarik perhatian luas, terutama dari aktivis konservasi yang khawatir akan keselamatan populasi gajah di kawasan tersebut.

Baca Juga:  Warga Melaporkan Penjualan 50 Tabung Elpiji 3 Kg, Penggerebekan di Merak Batin Natar Mengungkap Penyelundupan Sabu

Gajah sumatera, yang termasuk dalam spesies langka dan dilindungi, menghadapi banyak ancaman di habitat aslinya, termasuk perburuan liar, kerusakan habitat, dan konflik dengan manusia.

Upaya perlindungan dan pelestarian menjadi semakin penting, mengingat populasi mereka yang terus menurun.

Kematian gajah di TNWK menyoroti tantangan yang dihadapi para konservasionis dalam menjaga populasi satwa ini.

Dengan semakin menipisnya jumlah mereka, setiap kasus kematian adalah sebuah kemunduran yang berarti dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup gajah sumatera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *