Media90 – Enam mahasiswa Universitas Lampung (Unila) terpilih untuk mengikuti program SEA Teacher yang diselenggarakan oleh SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization).
Program yang akan berlangsung selama satu bulan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara melalui pertukaran pengalaman mengajar antarnegara.
Mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program ini berasal dari berbagai jurusan, yaitu Diva Annisa Fitri (Pendidikan Bahasa Inggris 2021 – Universitas Santo Tomas), Manila Dhanissa Alifia Indrawan (Pendidikan Bahasa Inggris 2022 – Universitas Santo Tomas), dan Manila Hijriara Tamara Putri (Pendidikan Bahasa Inggris 2022 – Saint Mary’s University).
Selain itu, ada juga mahasiswa dari Bicol University, Legazpi, yaitu Hana Janatan Salsabiela (PGSD 2021 – Saint Mary’s University), Debora Ayu Lestari Sianturi (Pendidikan Fisika – Bicol University), dan Yardan Permata Nurhadian (Pendidikan Biologi 2021 – Bicol University, Legazpi).
Program SEA Teacher ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk ditempatkan di tiga universitas di Filipina, yaitu University of Santo Tomas di Manila, Saint Mary’s University di Nueva Vizcaya, dan Bicol University di Legazpi.
Selama program berlangsung, para peserta akan memperoleh pengalaman langsung dalam mengajar, mengembangkan keterampilan profesional, dan memperdalam pemahaman tentang budaya serta sistem pendidikan di negara-negara anggota SEAMEO, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Dalam program ini, para mahasiswa akan dapat bertukar wawasan dengan pelajar dan tenaga pendidik dari berbagai negara di Asia Tenggara, yang tentu akan memperkaya perspektif mereka dalam bidang pendidikan.
Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., memberikan pesan motivasi kepada para peserta program SEA Teacher.
Dalam keterangannya pada Selasa (12/11/2024), Prof. Lusmeilia mengingatkan para mahasiswa untuk menjaga perilaku dan nama baik Unila selama berada di Filipina.
“Setiap aktivitas yang dilakukan para mahasiswa akan membawa citra positif bagi kampus, dan ini adalah tanggung jawab besar yang harus diemban bersama. Manfaatkan setiap peluang yang ada selama di negara tuan rumah, baik dalam belajar, beradaptasi, maupun bertukar wawasan dengan pelajar dari berbagai negara,” ungkapnya.
Salah satu peserta program, Diva Annisa Fitri, mengungkapkan bahwa ia memiliki misi untuk memperkenalkan metode pengajaran interaktif, seperti permainan “guessing game,” kepada siswa sekolah dasar di Filipina.
“Metode ini diharapkan dapat membangkitkan minat siswa terhadap bahasa Inggris, serta membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,” ujar Diva.
Diva juga menambahkan bahwa tujuan utama mereka adalah memperdalam pemahaman antarbudaya dan membangun kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan yang akan berdampak positif bagi kedua negara.
“Kami berkomitmen untuk memperluas wawasan serta menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dalam dunia pendidikan,” kata Diva.
Program SEA Teacher ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mengajar, tetapi juga membangun jaringan internasional yang bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Asia Tenggara.
Para peserta diharapkan bisa membawa pengalaman dan inovasi yang mereka peroleh di Filipina, untuk diterapkan kembali di Indonesia dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.