BERITA

Ekowisata Mangrove 2023: Membuka Peluang Baru bagi Konservasi Alam

248
×

Ekowisata Mangrove 2023: Membuka Peluang Baru bagi Konservasi Alam

Sebarkan artikel ini
Ekowisata Mangrove 2023 Membuka Peluang Baru bagi Konservasi Alam
Ekowisata Mangrove 2023 Membuka Peluang Baru bagi Konservasi Alam

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan tanam mangrove dan diskusi interaktif di Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur pada hari Rabu (26/7/2023).

Kegiatan ini berlangsung di kawasan hutan register 15 KPH Gunung Balak dan berhasil menarik partisipasi berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, akademisi, komunitas pariwisata, serta beberapa organisasi lingkungan.

Kepala BPDAS WSS, Idi Bantara, menyoroti peran penting hutan mangrove bagi masyarakat di sekitarnya.

Dalam kesempatan ini, peserta diajak untuk terlibat secara langsung dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove serta pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekowisata mangrove.

Baca Juga:  Serangan Menyasar Markas Polda Lampung Mendekati Hari Raya, Kabid Humas: Penyelidikan Masih Berlangsung

Salah satu metode yang diperkenalkan adalah penanaman mangrove dengan menggunakan metode rumpun, di mana satu rumpun terdiri dari 25 batang yang lebih kuat dan tahan terhadap ombak dan angin, sehingga mengurangi risiko kerontokan.

Idi Bantara juga menyatakan harapannya agar model penanaman mangrove dengan metode rumpun ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk pelestarian mangrove di Indonesia.

Keunggulan metode ini, selain memperkuat ekosistem mangrove, juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, khususnya para nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil dari kawasan mangrove.

Selanjutnya, dalam diskusi interaktif, banyak manfaat dan kenikmatan dari ekosistem mangrove diuraikan.

Mangrove menjadi tempat yang strategis bagi berbagai jenis ikan seperti bandeng, kerang, dan kepiting, yang secara langsung berpengaruh pada keberlanjutan mata pencaharian nelayan setempat.

Tanaman mangrove juga membantu melindungi daratan di belakangnya dari abrasi, menjadi benteng alami yang berperan penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim, terutama pemanasan global.

Baca Juga:  Analisis: Gerindra Mulai Beraksi di Lampung, Rahmat Mirzani Djausal Tantang Kursi Gubernur – Ini Strategi dan Dampaknya

Ekosistem mangrove yang luas juga berdampak positif pada ekonomi masyarakat, sebagaimana terbukti di Desa Sriminosari yang sukses menjadi salah satu pemasok kepiting dan kerang hijau untuk Kota Bandar Lampung.

Dengan semakin banyaknya luas hutan mangrove, diharapkan masyarakat sekitar akan semakin mendapatkan manfaat ekonomi.

Selain itu, potensi ekowisata mangrove juga akan berkembang, membuka peluang baru untuk sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Acara penanaman mangrove dan diskusi interaktif ini disambut dengan rasa terima kasih dari Pemerintah Provinsi Lampung kepada BPDAS WSS dan semua pihak yang terlibat.

Semoga perayaan Hari Mangrove Sedunia 2023 di Lampung ini akan menjadi momentum untuk semakin menguatkan peran mangrove dalam pelestarian ekosistem pesisir dan memberdayakan masyarakat setempat.

Dengan kesadaran dan kolaborasi yang kuat, Lampung berharap dapat memberikan contoh dalam upaya pelestarian mangrove dan pembangunan ekowisata yang berkelanjutan, sebagai langkah konkret untuk menjaga keanekaragaman hayati dan alam yang indah yang dimiliki Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *