BERITA

Dosen Universitas Malahayati Ciptakan Minuman Sehat Berbasis Daun Kelor, Stevia, dan Kolagen

4
×

Dosen Universitas Malahayati Ciptakan Minuman Sehat Berbasis Daun Kelor, Stevia, dan Kolagen

Sebarkan artikel ini
Tim Dosen Universitas Malahayati Kembangkan Minuman Sehat dari Bahan Daun Kelor, Stevia, dan Kolagen
Tim Dosen Universitas Malahayati Kembangkan Minuman Sehat dari Bahan Daun Kelor, Stevia, dan Kolagen

Media90 – Dalam upaya menciptakan inovasi baru di bidang kesehatan, tim peneliti dari Universitas Malahayati yang terdiri dari Diah Astika Winahyu, S.Si., M.Si., Apt. Shinta Wulandari, M.Farm., Leny Marlina, dan Zherly Anticha Pertiwi melakukan penelitian yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek dengan nomor pendanaan 1297/D4/A1.04/2024, tanggal 20 Agustus 2024.

Penelitian ini berfokus pada pengembangan minuman fungsional yang menggabungkan daun kelor, kolagen, dan daun stevia sebagai bahan utama.

Minuman fungsional yang dihasilkan diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tetapi juga memiliki cita rasa yang menarik dan mudah dikonsumsi oleh masyarakat.

Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai tanaman herbal yang kaya khasiat dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.

Tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia dan mengandung gizi tinggi, termasuk senyawa fitokimia, klorofil, vitamin C, beta-karoten, serta mineral seperti kalsium dan besi.

Meskipun ketersediaannya melimpah, pemanfaatan daun kelor dalam produk pangan atau minuman di Indonesia masih terbatas.

Biasanya, daun kelor hanya diolah menjadi sayur atau minuman tradisional yang tidak tahan lama.

Baca Juga:  Terselubung Keindahan La Passion: Eksklusifnya Kafe Unik untuk Perempuan di Bandar Lampung, Rasakan Kelezatan Menu Andalannya

Melalui penelitian ini, tim berupaya mengolah daun kelor menjadi produk serbuk yang praktis dan tahan lama, sehingga dapat dikonsumsi sebagai minuman fungsional kapan saja.

Sebagai pemanis alami yang non-tebu, daun stevia dipilih dalam formulasi minuman fungsional ini.

Stevia memiliki tingkat kemanisan 200 hingga 300 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu, tetapi tetap aman karena bebas kalori dan tidak menimbulkan efek samping jangka panjang.

Kandungan gula stevia sangat cocok bagi penderita diabetes, karena tidak akan meningkatkan kadar gula darah serta memiliki nilai kalori yang rendah.

Kolagen, yang juga merupakan komponen penting dalam penelitian ini, berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, menjaga elastisitas kulit, serta memperkuat tulang dan jaringan lainnya.

Kolagen mudah diserap oleh tubuh dan memiliki sifat biokompatibel serta biodegradabel. Dalam konteks minuman fungsional, kolagen memberikan manfaat sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas serta menjaga kesehatan kulit.

Minuman fungsional yang dihasilkan mengombinasikan ketiga bahan utama—daun kelor, stevia, dan kolagen—untuk menciptakan produk yang tidak hanya enak, tetapi juga kaya manfaat kesehatan.

Baca Juga:  PLN Gaspol! Kejar Pembangunan 13 Titik SPKLU di Ruas Tol Lampung, Berikan Ketenangan bagi Pemudik Kendaraan Listrik

Minuman ini diformulasikan untuk memberikan dua fungsi utama: sebagai asupan gizi dan sebagai pemuas sensori, seperti rasa dan tekstur yang disukai konsumen.

Proses pengolahan tanaman herbal menjadi minuman fungsional memerlukan teknik formulasi yang tepat.

Tim peneliti melakukan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan dan kelayakan produk di mata konsumen.

Hasil uji ini sangat penting dalam menentukan apakah produk ini dapat diterima oleh masyarakat luas.

Minuman fungsional yang baik harus mampu memberikan asupan gizi seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh akan senyawa aktif, seperti antioksidan, yang terbukti meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Antioksidan dalam minuman ini berasal dari daun kelor, yang kaya akan senyawa yang mampu menangkal radikal bebas, melindungi sel-sel tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit.

Manfaat antioksidan dalam minuman fungsional ini antara lain:

  1. Melindungi Sel: Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif.
  2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung: Konsumsi makanan dan minuman kaya antioksidan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
  3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Antioksidan memperkuat sistem imun, membantu melawan infeksi dan penyakit.
  4. Mencegah Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker dengan melindungi DNA dari kerusakan.
  5. Meningkatkan Kesehatan Kulit: Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi, serta memperlambat tanda-tanda penuaan seperti keriput.
Baca Juga:  Hand Guard Sepeda Motor Honda: Sentuhan Gagah yang Perlu Anda Ketahui

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan produk minuman fungsional di Indonesia.

Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun kelor, stevia, dan kolagen, minuman ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan yang besar, tetapi juga diharapkan dapat diterima luas oleh konsumen.

Melalui pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek, penelitian ini juga bertujuan untuk mendorong pengembangan lebih lanjut di industri pangan fungsional di Indonesia, serta meningkatkan pemanfaatan tanaman lokal sebagai bahan pangan yang memiliki nilai tambah.

Inovasi ini merupakan langkah penting menuju terciptanya produk minuman sehat yang tidak hanya fungsional tetapi juga mendukung pola hidup sehat masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *