BERITA

Dosen Polinela Teliti Pembuatan Bioetanol dari Limbah Nanas dengan Teknologi Microwave Irradiation

80
×

Dosen Polinela Teliti Pembuatan Bioetanol dari Limbah Nanas dengan Teknologi Microwave Irradiation

Sebarkan artikel ini
Dosen Polinela Teliti Pembuatan Bioetanol dari Limbah Nanas dengan Teknologi Microwave Irradiation
Dosen Polinela Teliti Pembuatan Bioetanol dari Limbah Nanas dengan Teknologi Microwave Irradiation

Media90 – Tim dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tengah melaksanakan penelitian tentang pembuatan bioetanol dari limbah industri nanas menggunakan teknologi Microwave Irradiation.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah limbah nanas serta menghasilkan bioetanol sebagai alternatif sumber energi yang lebih bersih.

Proses penelitian ini melibatkan beberapa tahapan utama. Tahap pertama adalah delignifikasi alkali berbantu gelombang mikro, di mana struktur bahan baku yang mengandung lignoselulosa dihancurkan menjadi senyawa yang lebih sederhana.

Lignin, yang merupakan dinding primer sel tanaman, harus dipecahkan untuk menghindari hambatan dalam proses hidrolisis.

Tahap kedua melibatkan hidrolisis asam berbantu gelombang mikro, di mana katalis asam digunakan untuk memecah selulosa dan hemiselulosa menjadi gula pereduksi.

Baca Juga:  Menjelajahi Masa Depan: SMK Al-Basyari Melakukan Perjalanan Belajar IoT di Darmajaya dan Menandatangani MoU di Bandar Lampung

Gula ini kemudian dapat difermentasi menjadi bioetanol atau digunakan untuk menghasilkan bahan kimia platform lainnya.

Penelitian ini dipimpin oleh Livia Rhea Alvita, S.Si., M.Si, bersama anggota tim dosen TRKI: Vida Elsyana, S.Pd., M.Si, Dian Ayu Afifah, S.Si., M.Si, Anggi Saputra, S.Pd., M.Si, Murni Fitria, S.Si., M.Si, serta satu mahasiswa TRKI, Aulia Nur Naqqiya.

Teknologi microwave dalam proses delignifikasi dan hidrolisis menawarkan berbagai keunggulan:

  • Pemanasan Cepat dan Merata: Microwave menghasilkan panas langsung pada bahan, menjadikannya lebih cepat dan merata dibandingkan metode konvensional.
  • Efisiensi Reaksi Tinggi: Microwave meningkatkan efisiensi reaksi delignifikasi dan hidrolisis, menghasilkan rendemen yang lebih tinggi.
  • Pengurangan Waktu Pemrosesan: Teknologi ini mempercepat waktu pemrosesan, menghemat energi dan biaya.
  • Ramah Lingkungan: Proses microwave bersih dan tidak menghasilkan emisi polutan.
Baca Juga:  Tindak Pidana Perbankan Diberantas Bersama: Bank Lampung dan Kejaksaan Tinggi Lampung Berkolaborasi dalam Edukasi

Penelitian ini diharapkan dapat menemukan metode yang lebih efektif dan efisien dalam mengolah limbah industri nanas, sehingga dapat memanfaatkan limbah tersebut sebagai alternatif sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini merupakan bagian dari Dana Hibah Penelitian DIPA POLINELA tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *