Media90 – Tim dosen dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Jurusan Ekonomi dan Bisnis baru-baru ini melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pekon Semarang Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan produk bagi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Inti Sari dengan fokus pada peningkatan kemampuan dalam produksi dan pemasaran produk pangan olahan.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari Sutarni, S.P., M.E.P., sebagai ketua, serta anggota lainnya yaitu Prof. Dr. Fitriani, S.P., M.E.P., Marlinda Apriyani, S.P., M.P., dan Kurniawan Saputra, S.Kom., M.Kom.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan utama dari PkM ini adalah:
- Meningkatkan Keterampilan Produksi: Memberikan pelatihan mengenai strategi produksi serta mendesain label dan kemasan produk pangan olahan yang lebih menarik bagi konsumen.
- Penguatan Pemasaran Digital: Membantu anggota KWT memperkuat kemampuan dalam strategi pemasaran digital untuk produk pangan olahan secara berkelanjutan.
- Peningkatan Penjualan dan Keuntungan: Meningkatkan volume penjualan dan keuntungan dari usaha produk pangan olahan yang dihasilkan oleh KWT Inti Sari.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan dalam dua sesi pertemuan dengan materi yang berbeda. Pertemuan pertama diadakan pada 17 Juli 2024, berfokus pada diskusi dan demonstrasi pembuatan kemasan tepung pisang.
Pertemuan kedua berlangsung pada 31 Juli 2024, membahas strategi pemasaran digital melalui platform media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Pekon Semarang Jaya dikenal sebagai sentra produksi kopi di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, dengan model budidaya multicroping yang menggabungkan tanaman kopi dan pisang.
Produk olahan yang dihasilkan meliputi tepung pisang dan sale pisang. Meskipun tepung pisang populer di kalangan masyarakat, pemasarannya masih menghadapi tantangan dalam hal perluasan pasar.
Sutarni mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KWT Inti Sari, yaitu kurangnya strategi produksi yang berkelanjutan, desain label dan kemasan yang kurang menarik, serta pemanfaatan strategi pemasaran digital yang belum optimal.
Akibatnya, pemasaran produk masih terbatas pada skala lokal dan belum dapat memperluas jangkauan pasar secara regional maupun global.
Dengan pelaksanaan PkM ini, diharapkan anggota KWT Inti Sari dapat meningkatkan keterampilan mereka, membuka peluang baru untuk memperluas jangkauan pasar produk mereka, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok serta masyarakat Pekon Semarang Jaya secara keseluruhan.