Media90 – Yayasan Alfian Husin, sebuah lembaga pendidikan ternama di Provinsi Lampung, menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Lampung Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk akademisi, praktisi, serta perwakilan dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin, Andi Desfiandi, dalam sambutannya mengungkapkan, “Yayasan Alfian Husin memahami bahwa masa depan Provinsi Lampung bergantung pada partisipasi aktif masyarakat Lampung, didorong oleh pemimpin yang kompeten, adil, dan mampu membawa Lampung maju ke depan.”
Andi Desfiandi, yang juga merupakan inisiator dari FGD ini, menambahkan, “Dengan FGD ini, kami berharap dapat mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi kebijakan serta program kerja bagi gubernur Lampung yang akan datang.
Sangat penting untuk memastikan bahwa visi, misi, dan program kerja yang akan dibuat benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat Lampung dari berbagai sektor.”
Acara FGD ini terbagi dalam beberapa sesi. Sesi ketiga dan keempat, yang berlangsung di aula Swissbel Hotel, Bandarlampung pada Rabu dan Kamis (19-20 Juni 2024), menyoroti sektor Pariwisata, Ekonomi Kreatif, UMKM, Koperasi, BUMDes, serta Ketenagakerjaan, Kepemudaan, dan Pemberdayaan Perempuan.
Tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai harapan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Lampung.
Salah satu narasumber, Sheyla Taradia Habib, CEO PT Serikat Raja Lolak dan Beeme Indonesia, membagikan pengalamannya yang sukses dalam memulai bisnisnya.
“Saya memulai dari rumah dengan modal yang terbatas, dan saya percaya bahwa dengan pendekatan yang tepat, setiap orang bisa mencapai kesuksesan,” ujarnya. Sheyla juga menekankan pentingnya perubahan mindset dalam berwirausaha, yang dapat membuka peluang lebih besar untuk pengembangan usaha.
Dalam konteks potensi Lampung dalam bidang Pop Culture, Ardian Septico, seorang penggiat Hutan Tropis, menyampaikan, “Pop Culture memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi kreatif, namun perlu dukungan yang lebih besar dari pemerintah untuk mengembangkannya.”
FGD ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar komunitas sebagai kunci keberhasilan pembangunan di Lampung.
“Kolaborasi antar UMKM dan dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan,” tambah Sheyla.
Sebagai penutup FGD, Yayasan Alfian Husin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah berkontribusi.
“Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Lampung, rekomendasi dan masukan dari FGD ini akan menjadi landasan utama dalam merumuskan strategi dan kebijakan ke depan,” tutur Andi Desfiandi.
Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi dari berbagai sektor, Yayasan Alfian Husin optimis bahwa Lampung dapat terus berkembang menuju Indonesia Emas 2045, menjadi provinsi yang sejahtera dan adil bagi seluruh masyarakatnya.