BERITA

Dinas Kesehatan: 106 Kasus DBD Terdeteksi di Pesisir Barat, Tiga Korban Meninggal

369
×

Dinas Kesehatan: 106 Kasus DBD Terdeteksi di Pesisir Barat, Tiga Korban Meninggal

Sebarkan artikel ini
Dinas Kesehatan Catat Ada 106 Kasus DBD di Pesisir Barat, Tiga Orang Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan Catat Ada 106 Kasus DBD di Pesisir Barat, Tiga Orang Meninggal Dunia

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Lampung, mencatat adanya 106 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2024 ini.

Dari jumlah tersebut, tiga orang penderita DBD dilaporkan meninggal dunia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Suryadi, menyampaikan bahwa pada bulan Januari 2024 tercatat 29 kasus DBD, dengan satu korban meninggal.

“Sementara pada bulan Februari 2024, terjadi lonjakan kasus dengan mencapai 75 kasus, dan dilaporkan dua kasus kematian di wilayah Kecamatan Pesisir Selatan,” ujarnya pada Rabu (6/3/2024).

Suryadi menjelaskan bahwa korban meninggal pertama berusia 24 tahun dan meninggal karena penanganan yang terlambat, yakni 4-5 hari setelah gejala muncul.

Sedangkan korban kedua berasal dari Walur, Krui Selatan. “Selain DBD, ada juga kasus kematian akibat diare. Hingga awal bulan Maret 2024, terdapat lima kasus DBD,” tambahnya.

Menghadapi tingginya kasus DBD di Pesisir Barat, Suryadi menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan yang rentan terhadap penyebaran penyakit ini.

“Kami terus mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap DBD, mengingat cuaca di Pesisir Barat masih tidak menentu. Hujan yang sering terjadi pada malam hari menyebabkan genangan air di selokan dan tempat-tempat lembab, yang mempercepat perkembangan nyamuk,” ungkap Suryadi.

Dalam upaya pencegahan lonjakan kasus DBD, Dinas Kesehatan Pesisir Barat akan intensif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan sosialisasi tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Suryadi menekankan bahwa kebersihan lingkungan merupakan faktor utama dalam pencegahan DBD.

Oleh karena itu, penerapan PHBS menjadi sangat penting, terutama di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Untuk mencegah penyebaran DBD lebih lanjut, Suryadi mengajak masyarakat untuk mengikuti prinsip 3M Plus, yaitu menutup, menguras, dan mengubur tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, serta menerapkan PHBS.

“Kasus terbanyak saat ini terdapat di Pesisir Tengah. Kami telah melakukan pengasapan (fogging) di sekitar titik kasus positif dengan radius 100 meter dari rumah yang terdapat jentik nyamuk,” jelas Suryadi.

Suryadi juga memberikan saran kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan secara individu dengan mengoleskan cairan anti-nyamuk pada tubuh saat beraktivitas di dalam maupun di luar rumah, serta saat hendak tidur.

Apabila ada gejala seperti demam tanpa sebab yang jelas, Suryadi menyarankan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat demi mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *