Media90 – Diabetes Melitus, yang dikenal sebagai gangguan metabolisme kronis, kini menjadi perhatian serius pada anak-anak.
Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.
Hiperglikemia tidak hanya memengaruhi sistem peredaran darah dan ginjal, tetapi juga fungsi saraf, pertumbuhan, serta perkembangan anak secara keseluruhan.
Gejala awal Diabetes Melitus pada anak bisa terlihat dari seringnya buang air kecil, rasa haus berlebihan, sering merasa lapar, serta berat badan yang sulit bertambah atau bahkan menurun drastis.
Selain itu, anak-anak sering merasa lelah, dan pada area lipatan kulit seperti ketiak atau sekitar kemaluan, kerap terjadi infeksi jamur.
Meski gejala-gejala ini cukup umum, banyak orang tua yang tidak menyadari betapa seriusnya penyakit ini dan dampaknya, termasuk pada kesehatan gigi dan mulut anak-anak mereka.
Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh orang tua anak penderita diabetes.
Padahal, diabetes yang tidak terkontrol dapat berdampak langsung pada kesehatan mulut.
Salah satu efeknya adalah penurunan produksi air liur, yang menyebabkan mulut menjadi kering.
Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan mulut dengan membantu membersihkan sisa-sisa makanan dan menyeimbangkan kadar keasaman.
Ketika produksi air liur berkurang, risiko berbagai masalah gigi dan mulut meningkat.
Berikut adalah beberapa dampak Diabetes Melitus terhadap kesehatan gigi dan mulut anak:
- Mulut Kering
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran air liur, sehingga mulut terasa kering. Air liur berfungsi membersihkan sisa makanan dan kotoran di dalam mulut. Dengan menurunnya produksi air liur, bakteri lebih mudah berkembang biak, menyebabkan rasa tidak nyaman dan meningkatkan risiko infeksi. - Gigi Berlubang
Anak-anak penderita diabetes sering mengalami masalah gigi berlubang. Penurunan produksi air liur memungkinkan bakteri memanfaatkan gula dari makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk membentuk plak yang dapat merusak email gigi. Tingginya kadar gula darah memperburuk risiko ini. - Gingivitis (Radang Gusi)
Anak penderita diabetes lebih rentan terkena radang gusi atau gingivitis. Kurangnya air liur menyebabkan bakteri dan asam lebih mudah menumpuk, yang kemudian mengiritasi jaringan gusi. Jika tidak segera diobati, radang gusi dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius yang merusak jaringan penyangga gigi. - Infeksi Jamur
Kadar gula yang tinggi dalam air liur menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur Candida albicans, yang dapat menyebabkan infeksi mulut seperti candidiasis atau oral thrush. Gejalanya berupa lesi berwarna putih pada lidah, langit-langit mulut, atau pipi bagian dalam.
Langkah Pencegahan Diabetes Melitus pada Anak
Peran orang tua sangat penting dalam mencegah diabetes pada anak melalui pengaturan gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Aktivitas Fisik
Dorong anak untuk lebih aktif secara fisik, seperti bermain di luar, bersepeda, atau melakukan olahraga lain. Anak-anak membutuhkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik setiap hari. - Pantau Berat Badan
Menjaga berat badan yang sehat merupakan kunci dalam mengurangi risiko diabetes. Perhatikan berat badan anak secara rutin, dan segera konsultasikan jika terjadi penurunan berat badan yang tidak wajar. - Kurangi Konsumsi Gula
Batasi konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Gantilah dengan camilan sehat seperti buah, sayuran, dan kacang-kacangan. - Pola Makan Sehat
Makan bersama keluarga dapat membantu orang tua memantau asupan makanan anak. Konsultasi dengan ahli gizi juga dapat membantu memastikan anak mendapatkan pola makan yang tepat. - Pemeriksaan Gula Darah Rutin
Lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala untuk mendeteksi gejala diabetes sejak dini dan membantu dalam pengelolaan penyakit.
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Penderita Diabetes
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak penderita diabetes, orang tua dapat melakukan beberapa langkah penting berikut:
- Rutin Check-up ke Dokter Gigi
Bawa anak untuk pemeriksaan gigi secara rutin minimal dua kali setahun. Beri tahu dokter gigi tentang kondisi diabetes anak agar perawatan dapat disesuaikan. - Ajarkan Kebiasaan Menyikat Gigi
Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari, terutama sebelum tidur. Hal ini membantu mencegah penumpukan plak, yang sangat penting karena produksi air liur biasanya menurun pada malam hari. - Ajarkan Kebiasaan Berkumur
Ajarkan anak untuk berkumur setelah makan, terutama jika produksi air liurnya berkurang. Jika anak belum bisa menggunakan mouthwash, berkumur dengan air putih juga cukup membantu.
Dengan perhatian yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak penderita diabetes menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka serta mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.