Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sorotan publik minggu ini setelah mengungkapkan rencananya untuk mengubah singkong dan tebu menjadi etanol, dengan harapan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak.
Namun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa rencana tersebut terkendala oleh kenyataan bahwa produksi singkong dalam negeri belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Menurut Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira Nugraha, singkong merupakan tanaman yang kaya akan pati dan dapat diubah menjadi etanol.
Namun, saat ini Indonesia masih mengimpor singkong dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan industri dan pangan.
“Indonesia masih bergantung pada impor singkong dari luar negeri, terutama untuk kebutuhan industri dan pangan,” kata Yudhistira di Jakarta pada hari Sabtu (2/3/2024).
Yudhistira menekankan bahwa untuk mengubah singkong menjadi biofuel, produksi singkong nasional harus ditingkatkan terlebih dahulu.
Menurutnya, diperlukan lahan khusus untuk ditanami singkong sebagai bahan bakar, agar tidak mengganggu pasokan singkong untuk konsumsi pangan.
Data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa luas panen ubi kayu di Indonesia cenderung menurun selama periode tahun 1980 hingga 2019, sementara produksi secara umum mengalami fluktuasi dengan tren peningkatan yang lambat.
Sebelumnya, dalam pidato di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada energi terbarukan dengan mengubah singkong dan tebu menjadi etanol.
Dia mencontohkan keberhasilan pemerintah dalam mengubah kelapa sawit menjadi biodiesel sebagai inspirasi untuk proyek tersebut.
Prabowo menegaskan, “Kita sudah bisa membuat B100, artinya biodiesel dari kelapa sawit 100 persen. Kita tidak akan lagi mengimpor solar dari luar negeri, karena kita memiliki produksi kelapa sawit sebesar 48 juta ton.”
Rencana Prabowo untuk mengubah singkong dan tebu menjadi etanol menunjukkan upaya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak dan mendukung pengembangan energi terbarukan.
Namun, tantangan utama tetap pada peningkatan produksi singkong dalam negeri agar rencana ini dapat terealisasi dengan sukses.