Media90 – Ammar Zany dan Adina Wulansari berhasil meraih prestasi gemilang sebagai wisudawan terbaik di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) pada periode keempat tahun 2024.
Wisuda yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2024, itu menjadi momen bersejarah bagi keduanya, yang dinobatkan sebagai lulusan terbaik di masing-masing jurusan dan fakultas.
Ammar Zany, Wisudawan Terbaik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Ammar Zany, mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, berhasil menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Lahir di Sukadana pada 27 Januari 2002, Ammar menyelesaikan masa studinya hanya dalam waktu 3 tahun 11 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94.
Menurut Ammar, untuk menjadi wisudawan terbaik tidak hanya memerlukan IPK yang tinggi, tetapi juga pengetahuan tambahan dan pengalaman non-akademik.
“Keterlibatan aktif di luar kelas, seperti dalam organisasi dan kompetisi, sangat berpengaruh dalam membentuk diri saya selama masa perkuliahan di UIN Raden Intan Lampung,” ujar Ammar.
Adina Wulansari, Wisudawan Cumlaude dengan Beragam Pengalaman Organisasi
Adina Wulansari, wisudawan cumlaude lainnya, juga berbagi kiat sukses meraih prestasi akademik yang gemilang. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai tetap tinggi dan menghindari nilai C dalam setiap mata kuliah.
“Syarat untuk mendapatkan cumlaude yang terpenting adalah nilai tidak boleh C serta IPK yang tinggi. Masa studi juga tidak terlalu berpengaruh selama prestasi akademik terjaga,” jelas Adina.
Selain fokus pada studi, Adina juga aktif berorganisasi, khususnya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Keterlibatannya di organisasi ini sangat membantu Adina dalam memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan.
“Belajar bukan hanya di kelas, tapi juga di luar. Pengalaman organisasi membuat saya memiliki pandangan yang lebih luas untuk diimplementasikan dalam studi saya,” ungkap Adina.
Keseimbangan Antara Akademik dan Non-Akademik: Kunci Sukses Ammar dan Adina
Prestasi yang diraih Ammar dan Adina menjadi bukti pentingnya keseimbangan antara pencapaian akademik dan pengalaman non-akademik.
Keduanya menunjukkan bahwa keterlibatan aktif di dalam dan luar kelas bisa menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan, baik di dunia perkuliahan maupun di kehidupan profesional di masa depan.
Ammar dan Adina berharap pencapaian mereka bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan aktif mengembangkan diri.
“Jangan takut mencoba hal baru di luar kelas. Semua pengalaman itu berharga dan akan membantu membentuk diri kita,” tutup Ammar.