Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Senin (12/2/2024), sebanyak 89 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pembangunan (STAI Yasba) Kalianda memulai perjalanan mereka dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-XII di Kecamatan Rajabasa dan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Acara pelepasan KKN ini diselenggarakan di Aula Rajabasa Kantor Bupati dengan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin.
Ketua KKN STAI Yasba Kalianda, Ita Fitriyana, menjelaskan bahwa program KKN ini akan berlangsung selama 48 hari, dimulai dari 16 Februari 2024 hingga April 2024.
“KKN dilakukan di dua kecamatan yaitu Rajabasa dan Penengahan,” ungkapnya saat memberikan laporan.
Lebih lanjut, Ita Fitriyana menyebutkan bahwa KKN angkatan ke-XII kali ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelas reguler dan karyawan.
“Kelas reguler wajib berada di desa selama 48 hari, sedangkan kelas karyawan diberikan kewajiban 3 hari dalam satu minggu untuk berada di desa. Hal ini disesuaikan dengan jadwal kuliah dan pekerjaan mahasiswa karyawan,” tambahnya.
Menurut Ita Fitriyana, KKN merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan, memperluas wawasan, dan meningkatkan daya nalar, terutama dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
“Materi yang diberikan selama KKN mencakup semua program studi, termasuk materi etika dan kerohanian,” katanya.
Sementara itu, Ketua STAI Yasba Kalianda, Nursyamsi, mengungkapkan bahwa selama menjalankan KKN, mahasiswa juga turut berkontribusi dalam program bedah rumah yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dengan sistem sedekah Rp1.000 per hari.
“Selama satu semester telah terkumpul sebanyak Rp10 juta. Dana ini akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, berharap agar mahasiswa KKN dapat menjadi agen perubahan yang membantu dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta menciptakan ide dan kreativitas baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
“Harapannya, ide-ide dan solusi yang dihasilkan oleh mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat dan desa,” tuturnya.
Thamrin juga mengajak mahasiswa untuk aktif dalam menggali potensi desa dan memahami berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
“Dari potensi dan permasalahan yang ada, mahasiswa diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemajuan serta membantu mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tandasnya.