Media90 – Sampah plastik yang dihasilkan oleh Aqua, merek air mineral yang diproduksi oleh Danone, menduduki peringkat pertama sebagai kontributor terbesar pencemaran plastik di sungai-sungai Indonesia sepanjang tahun 2023.
Data ini disampaikan oleh komunitas nirlaba Sungai Watch pada Mei 2024.
Dalam audit lingkungan yang dilakukan, Sungai Watch mengumpulkan 537.189 sampel sampah plastik dari sungai-sungai di wilayah Jawa Timur dan Bali.
Hasil audit menunjukkan bahwa Aqua menjadi penyumbang utama dengan 39.118 keping sampah plastik.
Berikut adalah peringkat sepuluh besar perusahaan penghasil sampah plastik terbanyak:
- Aqua (39.118 item)
- Wings Surya (33.601 item)
- Indofood (26.156 item)
- Ultra Jaya Milk (23.445 item)
- Orang Tua Group (23.313 item)
- Unilever (21.487 item)
- Mayora Indah (21.155 item)
- Nestle (17.481 item)
- Coca Cola (15.203 item)
- Sinar Sosro (14.001 item)
Dari daftar tersebut, empat perusahaan memiliki pabrik di Lampung, yaitu:
- Aqua di Kota Agung, Tanggamus
- Nestle di Panjang, Bandar Lampung
- Coca-Cola di Tanjungbintang, Lampung Selatan
- Indofood di Tanjungbintang, Lampung Selatan
Sungai Watch juga melaporkan bahwa Danone Indonesia, melalui produk Aqua, telah tiga tahun berturut-turut menjadi penyumbang sampah plastik nomor satu di Indonesia, yaitu pada tahun 2021, 2022, dan 2023.
“Produk yang paling banyak kami temukan di sungai-sungai Indonesia adalah botol Aqua sekali pakai dan botol PET mereka,” kata Sungai Watch dalam laporan mereka yang dirilis pada Rabu, 22 Mei 2024.
Menurut Sungai Watch, berbagai faktor menyebabkan peningkatan jumlah sampah plastik di sungai. Faktor geografis juga mempengaruhi tingginya pencemaran plastik, terutama di Bali.
Bali memiliki 372 sungai dan lebih dari 90% penduduknya tinggal dalam radius satu kilometer dari sungai.
Kajian lembaga lingkungan di pemerintahan Bali menunjukkan bahwa sekitar 33.000 ton plastik masuk ke sungai-sungai di Bali setiap tahunnya, setara dengan 90 ton plastik per hari.
Berbagai produsen besar seperti yang disebutkan di atas memproduksi beragam produk rumah tangga, termasuk mie instan, minuman teh gelas, kopi saset, kopi dalam kemasan botol, jus, susu, dan minuman berenergi.
Diperlukan tindakan nyata dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah pencemaran plastik ini, guna menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.