BERITA

Ekonomi Lampung Deflasi 0,16% pada Juli 2024, Penurunan Harga Bawang Merah Tertinggi

16
×

Ekonomi Lampung Deflasi 0,16% pada Juli 2024, Penurunan Harga Bawang Merah Tertinggi

Sebarkan artikel ini
Juli 2024, Ekonomi Lampung Alami Deflasi Harga 0,16 Persen, Bawang Merah Tertinggi Penurunan Harga
Juli 2024, Ekonomi Lampung Alami Deflasi Harga 0,16 Persen, Bawang Merah Tertinggi Penurunan Harga

Media90 – Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat, pada Juli 2024, Lampung mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,16 persen secara bulanan yang diakibatkan oleh penurunan harga dari sejumlah kelompok komoditas.

Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi terbesar terhadap deflasi bulanan ini dengan andil sebesar 0,26 persen.

“Penurunan harga komoditas seperti bawang merah, tomat, cabai merah, bawang putih, dan susu cair kemasan menjadi penyebab utama deflasi pada kelompok ini,” ujar Atas Parlindungan Lubis dalam keterangannya, Jumat (2/7/2024).

Secara rinci, kontribusi deflasi dari kelima komoditas tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,32 persen,
  • Tomat sebesar 0,10 persen,
  • Cabai merah sebesar 0,08 persen,
  • Bawang putih sebesar 0,02 persen, dan
  • Susu cair kemasan sebesar 0,02 persen.
Baca Juga:  FKIP Unila dan SMA YP Unila 2 Metro Saling Bersinergi dalam Mewujudkan Pendidikan Unggul: Kerjasama Strategis untuk Pengembangan Mutu

Meskipun mengalami deflasi pada bulan Juli, tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 2,55 persen. Dalam hal ini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru memberikan kontribusi inflasi sebesar 5,45 persen.

Atas menyebutkan bahwa kenaikan harga beras, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, gula pasir, dan ikan lele menjadi pendorong utama inflasi pada kelompok tersebut.

Lebih lanjut, Atas Parlindungan Lubis menambahkan bahwa terdapat perbedaan tingkat inflasi antara empat kabupaten/kota yang diamati oleh BPS Lampung, yaitu Lampung Timur, Kabupaten Mesuji, Bandar Lampung, dan Metro.

  • Lampung Timur tercatat memiliki tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 3,63 persen, sementara Mesuji memiliki tingkat inflasi terendah sebesar 1,73 persen.
  • Untuk bulanan, Lampung Timur juga mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,46 persen, sedangkan Bandar Lampung mencatat deflasi terendah sebesar 0,01 persen.
Baca Juga:  Upaya Peningkatan SDM Berkualitas: Gubernur Lampung Resmikan Kampus B-GSG Umitra Dr. H Andi Surya

Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan dinamika pasar di masing-masing daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga.

Artikel ini menggambarkan betapa kompleksnya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi dan deflasi di suatu daerah, serta pentingnya memantau harga komoditas tertentu yang berdampak besar terhadap perekonomian lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *