BERITA

Polinela Uji Ketahanan Simpan Bibit Tebu Bud Set untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

0
×

Polinela Uji Ketahanan Simpan Bibit Tebu Bud Set untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Sebarkan artikel ini
Polinela Uji Daya Simpan Bibit Tebu Bud Set untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Polinela Uji Daya Simpan Bibit Tebu Bud Set untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan terus mengembangkan keilmuannya di bidang pertanian melalui berbagai kegiatan penelitian.

Kali ini, dosen muda dari jurusan tersebut, yaitu Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si., Irene Zaqyah, S.P., M.Si., dan Reza Wahyuni, M.Pd., menguji daya simpan bibit tebu berbentuk bud set, yang merupakan salah satu jenis bahan tanam yang telah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

“Bentuk potongan stek yang kecil terdiri dari satu mata tunas, membuat jenis bibit ini sangat efisien dalam hal teknis pengadaannya. Namun, penangkaran bibit bermutu seperti P3GI cukup jauh dari Provinsi Lampung yang merupakan salah satu sentra pertanaman tebu di Indonesia. Dalam proses pengadaan bibit, terjadi masa tunda penanaman akibat transportasi atau hal teknis lain di lapangan sebelum penanaman,” kata Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si., pada Senin (29/7/2024).

Jamaludin menambahkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya simpan bibit tebu jenis bud set, sehingga memungkinkan petani maupun peneliti mengakses bibit tebu bermutu dari berbagai produsen bibit di Indonesia dengan memperhatikan kemampuan tumbuh tanaman tebu dari masa simpan bibit yang berbeda.

Baca Juga:  Pendapatan APBD Pemkab Pesawaran Mencapai Rp1,22 Triliun dalam Rapat Paripurna DPRD

Bibit yang diujikan adalah bibit unggul Varietas GMP1 hasil koleksi bibit milik Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung.

Bibit dipotong berbentuk bud set dan disimpan dalam rentang waktu 1 hingga 4 hari sebelum dilakukan penanaman.

Hasilnya menunjukkan bahwa bahan tanam jenis bud set ini menghasilkan perkecambahan, pertumbuhan, dan produksi bibit yang sama pada umur produksi bibit yaitu 5 bulan meski disimpan hingga 4 hari.

“Dengan demikian, bahan tanam tebu jenis bud set ini potensial untuk dikembangkan karena ukurannya yang efisien dalam pengadaan jumlah banyak, baik untuk keperluan penelitian maupun kebun bibit untuk produksi. Bibit ini juga memiliki respon pertumbuhan yang baik meski disimpan selama 4 hari,” ujar Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si.

Baca Juga:  Upaya Membendung Lonjakan Harga di Lampung: Gubernur Arinal Djunaidi Rilis Program Beras Medium Berjaya

Selanjutnya, para dosen muda ini ingin menguji masa simpan bibit tebu jenis bud set ini pada rentang masa simpan yang lebih lama dengan tambahan teknologi yang dapat menekan laju penurunan kualitas bibit jenis bud set ini.

Hal ini untuk mendukung program Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang penelitian.

Dengan demikian, Politeknik Negeri Lampung dapat terus berkontribusi dalam keberlanjutan perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *