Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Rumor baru-baru ini telah menyebar bahwa Windows 11 siap untuk menghadirkan pembaruan yang tidak memerlukan reboot.
Kabar ini muncul setelah Microsoft melakukan pratinjau beberapa perubahan terbaru. Informasi ini bocor setelah Zac Bowden dari Windows Central mengungkapkan bahwa preview build 26058 dari Windows 11, yang tersedia dalam saluran Canary dan Dev, baru-baru ini mengalami pembaruan menarik.
Menurut Bowden, Microsoft telah mulai mengirimkan pembaruan kepada para pengujinya yang tidak memerlukan tindakan apa pun dari pengguna.
Pembaruan ini dirancang khusus untuk menguji jalur layanan Windows 11, terutama versi 24H2.
Salah satu aspek kunci dari pembaruan ini adalah aktivasi Virtualization Based Security (VBS), yang kemungkinan besar tidak akan memerlukan restart saat pemasangan.
Pembaruan tanpa reboot ini dikenal dengan istilah hot patching, dan metode ini tentunya lebih nyaman bagi pengguna karena memungkinkan pembaruan besar berikutnya untuk Windows 11, yang diperkirakan akan dirilis pada akhir tahun ini (24H2).
Bowden juga memberikan informasi lebih lanjut, mengamati bahwa hot patching akan diterapkan pada pembaruan kumulatif bulanan untuk Windows 11. Namun, menurutnya, pembaruan besar seperti 24H2 tidak akan mendapatkan perlakuan serupa, karena memerlukan banyak kerja tambahan untuk mewujudkannya.
Bowden menjelaskan bahwa tidak semua pembaruan kumulatif akan diterapkan tanpa reboot.
Ini karena hot patching menggunakan pembaruan dasar yang dapat ditambal, tetapi model dasar tersebut perlu diperbarui setiap beberapa bulan.
Microsoft tampaknya memiliki rencana berdasarkan pengujian yang sedang berlangsung, yang secara spesifik mencakup 24H2.
Harus dicatat bahwa hot patching telah digunakan sebelumnya dalam Windows Server dan konsol Xbox, sehingga wajar jika Microsoft ingin menerapkannya untuk keuntungan pengguna Windows 11.
Salah satu skenario yang mungkin terjadi, menurut Bowden, adalah pembaruan kumulatif triwulanan yang memerlukan reboot, diikuti dengan hot patching di antaranya.
Dengan demikian, pengguna dapat mengharapkan pembaruan besar yang memerlukan reboot pada bulan Januari, diikuti oleh dua pembaruan kumulatif yang dapat diselesaikan dengan cepat tanpa perlu reboot pada bulan Februari dan Maret.
Namun, pembaruan kumulatif bulan April kemungkinan akan memerlukan reboot, sementara bulan Mei dan Juni tidak, dan seterusnya.
Perlu dicatat bahwa pembaruan tahunan tidak akan mendapatkan hot patching, dan perbaikan keamanan yang mendesak juga tidak akan diterapkan, karena ketergantungan pada patch dasar.
Namun demikian, pembaruan tanpa reboot ini dianggap sebagai fitur yang cukup menarik bagi pengguna Windows 11, karena menghilangkan kebutuhan untuk reboot yang sering kali merepotkan.