Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – TikTok telah mengambil langkah besar dalam upaya membedakan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) dari konten yang dibuat oleh pengguna secara organik.
Mulai saat ini, platform media sosial ini akan secara otomatis melabeli konten yang dihasilkan oleh AI pada saat unggahannya.
Tujuan dari kebijakan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pengguna tentang perbedaan antara fakta dan fiksi dalam konten yang mereka konsumsi.
Sebagai platform berbagi video yang terus berkembang, TikTok telah menjadi yang pertama dalam menerapkan teknologi Kredensial Konten, sebuah standar teknis terbuka yang memungkinkan penerbit, pembuat konten, dan pengguna untuk melacak asal-usul berbagai jenis media.
Adobe, sebagai salah satu anggota pendiri Coalition for Content Provenance and Authenticity, telah berkolaborasi dengan TikTok dalam pengembangan teknologi ini.
Kredensial Konten telah menjadi standar baru untuk mengesahkan konten digital, dan penggunaannya semakin luas diadopsi oleh berbagai platform.
Pada awal tahun ini, OpenAI mengumumkan integrasi teknologi Kredensial Konten ke dalam gambar yang dihasilkan oleh model terbaru mereka, DALL.E 3.
Rencana yang sama juga akan diterapkan pada model generasi video mereka, Sora, setelah diluncurkan secara luas.
Selain TikTok dan OpenAI, platform dan produk lain seperti Adobe Firefly, Photoshop Express, dan Microsoft Copilot juga telah menggunakan teknologi ini untuk menyematkan metadata ke dalam konten visual yang dihasilkan oleh AI.
Peluncuran label baru ini akan dimulai segera dan akan berlaku untuk semua pengguna TikTok secara global dalam beberapa minggu mendatang.
Selain itu, TikTok juga berencana untuk melampirkan Kredensial Konten ke konten yang dihasilkan oleh AI, sehingga metadata tersebut akan tetap ada saat konten tersebut diunduh, memungkinkan platform lain untuk membaca dan memverifikasi asal-usul konten tersebut.
Langkah ini menandai upaya serius TikTok untuk meningkatkan transparansi dan keamanan konten di platformnya, serta memberikan pengguna alat yang lebih baik untuk membedakan antara konten otentik dan yang dihasilkan secara otomatis oleh AI.
Dengan demikian, diharapkan bahwa pengguna akan dapat mengakses informasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya saat menjelajahi berbagai video di TikTok.