Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Google telah menggelar sebuah demonstrasi yang menarik perhatian para petinggi media dari beberapa perusahaan ternama, termasuk The New York Times, The Washington Post, News Corp (yang memiliki The Wall Street Journal dan The Times of London), untuk memperkenalkan teknologi AI terbarunya yang diberi nama Genesis.
Teknologi ini diklaim mampu membuat artikel berita berdasarkan data yang diberikan, termasuk peristiwa terkini dan berbagai jenis informasi.
Dilaporkan bahwa Genesis bisa menjadi semacam asisten bagi para jurnalis untuk mengotomatisasi pekerjaan mereka.
Namun, reaksi dari para penonton demo ini sangat beragam. Beberapa menyambut teknologi ini sebagai langkah maju yang akan membantu para jurnalis dalam menyajikan berita dengan lebih cepat dan efisien.
Namun, ada juga yang skeptis dan menyatakan bahwa teknologi ini mungkin mengabaikan pentingnya pekerjaan jurnalistik yang memastikan keakuratan dan kemudahan dipahami dalam setiap tulisan.
Jeff Jarvis, seorang profesor jurnalistik di City University of New York, berpendapat bahwa teknologi seperti Genesis dapat berguna jika mampu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Namun, ia juga menyoroti potensi risiko dari teknologi ini, mengingat contoh sebelumnya dari teknologi AI generatif milik Google, Bard, yang pernah menyebarkan informasi yang salah di Twitter setelah debutnya.
Beberapa publikasi juga telah mencoba menggunakan alat AI untuk menulis artikel dan menghadapi masalah.
Sebagai contoh, CNET terpaksa mengeluarkan koreksi setelah menemukan kesalahan substansial dalam sebagian besar dari 77 artikel yang ditulis oleh mesin di bawah nama CNET Money.
Demikian pula, io9 dari Gizmodo pernah menerbitkan artikel Star Wars yang penuh dengan kesalahan setelah menggunakan Gizmodo Bot.
Kritikus berpendapat bahwa teknologi seperti Genesis tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran penting yang dimainkan oleh para jurnalis dalam melaporkan, membuat, dan memverifikasi fakta dari setiap artikel mereka.
Oleh karena itu, pengembangan Genesis oleh Google mungkin juga menjadi upaya mereka untuk tidak tertinggal dari OpenAI, perusahaan yang didukung oleh Microsoft dan telah memiliki produk-produk AI yang terkenal.
Dalam menghadapi tantangan ini, Google dan perusahaan teknologi lainnya harus mempertimbangkan dengan matang implikasi dan tanggung jawab etika dalam penggunaan teknologi AI di industri berita.
Mengintegrasikan teknologi cerdas ini dengan peran jurnalis secara bijaksana dan memastikan akurasi dan integritas informasi tetap terjaga menjadi langkah krusial untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara keuntungan teknologi dan menjaga integritas jurnalisme.