Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Di tengah kabar yang berkembang mengenai rencana penggantian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan Pertamax Green 92, Pertamina mengklarifikasi bahwa langkah tersebut masih dalam tahap usulan pengkajian.
Sebelumnya, beredar banyak informasi yang menyebutkan bahwa Pertamina akan menggantikan BBM Pertalite dengan Pertamax Green 92 pada tahun 2024.
Pertamina berusaha untuk meningkatkan kadar oktan BBM subsidi RON 90 menjadi RON 92 dengan cara mencampur Pertalite dengan Ethanol sebesar 7 persen, yang akan menghasilkan Pertamax Green 92.
Tujuannya adalah untuk memberikan BBM yang memiliki kualitas lebih baik dan lebih ramah lingkungan.
Namun, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan bahwa keputusan mengenai implementasi program ini belum diputuskan secara resmi.
Hal ini masih menjadi kewenangan pemerintah untuk memutuskannya.
“Program ini adalah hasil kajian internal Pertamina. Belum ada keputusan apapun dari pemerintah, ini akan kami usulkan dan kami bahas lebih lanjut,” ujar Nicke dalam pernyataannya.
Nicke menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk mencapai kualitas BBM yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan.
Jika program ini nantinya diadopsi oleh pemerintah, maka harga BBM jenis ini akan diatur oleh pemerintah.
“Harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) tidak mungkin diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” tambah Nicke.
“Jika misalnya dengan harga sama, tapi masyarakat mendapatkan BBM yang lebih baik dengan angka oktan yang lebih tinggi sehingga mesin kendaraan juga berkinerja lebih baik dan emisi dapat menurun, ini hanya usulan dan bukan untuk menjadi perdebatan.”
Pertamina telah menegaskan komitmennya untuk mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Di samping itu, Nicke juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Pertamina hanya akan menjual tiga jenis BBM untuk kendaraan bermesin bensin, yaitu Pertamax Green 92 (subsidi), Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.
Sebagai informasi tambahan, Pertamax Green 92 mengandung bioetanol sebesar 7 persen (E7), sementara Pertamax Green 95 adalah campuran Pertamax dengan bioetanol sebesar 8 persen (E8), naik dari tingkat 5 persen (E5) yang ada saat ini.
Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Pertamina untuk menghadirkan BBM yang lebih ramah lingkungan dan lebih unggul dalam performa kendaraan.
Meskipun perdebatan mengenai perubahan jenis BBM mungkin akan terus berlanjut, Pertamina bertujuan untuk menghadirkan solusi yang mendukung kemajuan teknologi kendaraan dan berkontribusi pada upaya mengurangi emisi gas rumah kaca di masa depan.