Media90 – Kabar cukup mengejutkan datang dari Suzuki yang akan menutup pabriknya di Thailand. Informasi ini telah diumumkan melalui keterangan resmi yang disiarkan oleh merek tersebut melalui situs web resmi globalsuzuki.com seperti dilaporkan Media90, Senin (10/6/2024).
Menurut keterangan resmi, pabrik Suzuki di Negeri Gajah Putih ini akan ditutup mulai akhir tahun 2025.
“Suzuki Motor Corporation telah memutuskan untuk menutup pabrik anak perusahaannya di Thailand, Suzuki Motor (Thailand) Co., Ltd pada akhir 2025,” tulis pernyataan dari pabrikan tersebut.
Keputusan ini diambil setelah Suzuki melakukan peninjauan kembali terhadap struktur produksi globalnya.
Pabrik ini awalnya didirikan sebagai bagian dari proyek “eco-car” yang diumumkan oleh pemerintah Thailand pada tahun 2007, dan mulai beroperasi pada tahun 2012 setelah dibangun pada tahun 2011.
Pabrik yang terletak di Pluakdaeng, Provinsi Rayong ini sepenuhnya didanai oleh investasi dari Suzuki dan memiliki sekitar 800 karyawan.
Data terbaru menunjukkan bahwa pabrik Suzuki di Thailand mampu memproduksi rata-rata 60.000 unit mobil setiap tahun, termasuk untuk kebutuhan ekspor.
Namun, dalam upaya untuk mengejar netralitas karbon dan mengikuti tren elektrifikasi secara global, Suzuki memutuskan untuk mengoptimalkan fasilitas produksinya, yang mengakibatkan keputusan menutup pabrik di Thailand.
Model Mobil dan Dampak Pasca Penutupan
Suzuki menjelaskan bahwa pabrik ini menjadi tempat lahirnya setidaknya tiga model kendaraan, yaitu Swift, Ciaz, dan Celerio.
Setelah penutupan pabrik, Suzuki menegaskan bahwa mereka tidak akan mengabaikan layanan purna jual bagi konsumen.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar setelah penutupan, Suzuki akan mengimpor kendaraan Completely Built Up (CBU) dari fasilitas produksi mereka yang berada di Asia Tenggara, Jepang, dan India.
Selain itu, Suzuki juga berencana untuk memperkenalkan model kendaraan listrik dan hibrida guna mendukung langkah-langkah pemerintah Thailand dalam mencapai netralitas karbon.
Kehadiran Suzuki di Thailand mungkin akan berubah setelah penutupan pabrik ini, namun, upaya untuk tetap mendukung pasar dan kebijakan lingkungan tetap menjadi fokus perusahaan ini ke depannya.