BERITATRAVEL

Utusan Khusus Presiden Nikmati Paralayang di Batu Alif, Sebut Destinasi Unggulan Baru Lampung Selatan

0
×

Utusan Khusus Presiden Nikmati Paralayang di Batu Alif, Sebut Destinasi Unggulan Baru Lampung Selatan

Sebarkan artikel ini
Jajal Wisata Paralayang di Batu Alif Bakauheni, Utusan Khusus Presiden ini Sebut Magnet Wisata Baru Lampung Selatan
Jajal Wisata Paralayang di Batu Alif Bakauheni, Utusan Khusus Presiden ini Sebut Magnet Wisata Baru Lampung Selatan

Media90 – Udara sejuk di perbukitan Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan, menjadi saksi pengalaman berharga Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pariwisata, Zita Anjani, saat mencoba wisata paralayang di destinasi Batu Alif Paragliding Site, Selasa (9/9/2025).

Dengan penuh semangat, Zita terbang dari ketinggian 320 meter di atas permukaan laut bersama instruktur sekaligus pilot berlisensi, Deon. Dari udara, ia menikmati panorama spektakuler yang membentang hingga Tanjung Tua, ujung Pulau Sumatera.

ads
ads

“Pemandangannya indah dari atas, dengan suguhan panorama hingga ke ujung Pulau Sumatera,” ujar Zita Anjani usai mendarat dengan selamat.

Selain merasakan sensasi terbang, Zita juga menyempatkan diri menyusuri Pantai Minang Rua serta melanjutkan kunjungan ke kawasan Lummay, yang menjadi bagian dari paket wisata terpadu di sekitar Batu Alif.

Tantangan Infrastruktur

Menurut Zita, wisata Batu Alif Paragliding Site memiliki potensi besar untuk menjadi magnet wisata baru Lampung Selatan. Namun, sejumlah kendala masih dihadapi, terutama terkait akses jalan, ketersediaan air, dan listrik.

Pengelola dari Komunitas Paralayang Lampung Club (PLC) mengungkapkan, infrastruktur air bersih masih minim. Bahkan warga setempat pernah menggali sumur hingga kedalaman 60 meter, namun belum berhasil mengalirkan air ke kawasan perbukitan.

“Kami sangat berharap ada perhatian lebih dari Pemkab Lampung Selatan, khususnya untuk perbaikan jalan dan pasokan air bersih,” ungkap perwakilan PLC.

Upaya Komunitas

Meski penuh tantangan, perjalanan menemukan lokasi paralayang ini tidaklah mudah. Komunitas harus mencari titik tertinggi, berkoordinasi dengan warga, hingga akhirnya menjadikan Batu Alif sebagai spot paralayang terbuka pertama untuk umum di Lampung.

Saat ini, dua warga Kayu Tabu telah dilatih terbang, sementara total ada sekitar 12 pilot aktif, termasuk tiga perempuan. Bahkan, PLC membuka kursus paralayang berlisensi dengan biaya Rp12 juta per orang untuk program intensif selama 2–3 minggu.

Harapan Jadi Ikon Baru Wisata

Dengan dukungan berbagai pihak, Batu Alif Paragliding Site diyakini dapat menjadi wajah baru pariwisata Lampung Selatan. Destinasi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan olahraga ekstrem, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

“Kalau infrastruktur dan dukungan bisa ditingkatkan, saya yakin Batu Alif akan menjadi salah satu destinasi unggulan di Lampung Selatan,” pungkas Zita.

Baca Juga:  Terpilih Jadi Bupati Lampung Selatan, Egi Salurkan Bantuan Sosial untuk Korban Banjir di Candipuro, Palas, dan Sragi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *