BERITA

Universitas Teknokrat Indonesia Adakan Pelatihan Pupuk Organik di PT Sanjaya Farm

17
×

Universitas Teknokrat Indonesia Adakan Pelatihan Pupuk Organik di PT Sanjaya Farm

Sebarkan artikel ini
Universitas Teknokrat Indonesia Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik di PT Sanjaya Farm
Universitas Teknokrat Indonesia Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik di PT Sanjaya Farm

Media90 – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) baru-baru ini mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PT Sanjaya Farm, yang berlokasi di Sukabumi, Kota Bandar Lampung.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dipimpin oleh Styawati, S.T., M.Cs., seorang dosen UTI.

Program ini didukung oleh hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, yang diberikan melalui skema PKM tahun 2023, dengan pelaksanaan di tahun 2024.

Topik utama yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik dari Feses Sapi”.

Styawati memimpin tim PKM yang juga melibatkan dua dosen lainnya: S. Samsugi, S.Kom., M.Eng., dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) UTI, dan Lathifa Indraningtyas dari Program Studi Teknologi Pertanian Universitas Lampung.

Baca Juga:  Kunjungan Guru SMK Negeri 1 Sukadana, Lampung Timur ke Polinela: Membangun Kolaborasi Pendidikan yang Berkualitas

PT Sanjaya Farm, yang beralamat di Jalan Pulau Singkep Nomor 59, Sukabumi, Kota Bandar Lampung, menjadi mitra strategis dalam program ini.

Menurut Styawati, kegiatan ini mencakup pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dari feses sapi, pengembangan sistem penyemprotan otomatis, dan pengukur suhu otomatis untuk proses pembuatan pupuk.

Selain itu, tim PKM juga memperkenalkan aplikasi administrasi khusus yang dirancang untuk mendukung operasional PT Sanjaya Farm.

Kegiatan pertama berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dari feses sapi telah dilaksanakan pada 13 Juli 2024.

Sistem yang dikembangkan oleh tim mempermudah proses penyemprotan mikroorganisme lokal (MOL) ke kotoran sapi serta memantau suhu pupuk, sehingga proses pembuatan pupuk menjadi lebih efisien.

Baca Juga:  Gelar Prestasi: Perjalanan Menuju Puncak Dominasi E-Sport Darmajaya di Lampung

Tahap selanjutnya adalah pemasangan alat penyemprot MOL dan alat monitoring suhu pupuk, yang direncanakan akan dilakukan pada akhir September 2024.

Tim PKM juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan terkait penggunaan dan perawatan alat serta aplikasi tersebut.

Dalam rilisnya pada Jumat (9/8/2024), Styawati menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek RI atas dukungan pendanaan untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor UTI, Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA., serta Tim LPPM UTI atas dukungan penuh mereka dalam keberhasilan program ini.

Pemilik PT Sanjaya Farm, Ficky, juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada tim UTI. Menurutnya, pelatihan dan aplikasi yang diberikan sangat membantu dalam mengelola pupuk dari feses sapi hingga layak untuk dijual.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad S.E., M.M., turut menyambut baik program ini.

Baca Juga:  Rekomendasi Travel Jakarta Lampung: Penjadwalan, Harga, dan Fasilitas Travel

Ia menekankan pentingnya teknologi yang dikembangkan oleh para dosen UTI dan mendorong mereka untuk terus mengabdikan ilmu mereka demi kemajuan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan langkah nyata Universitas Teknokrat Indonesia dalam mewujudkan sinergi antara akademisi dan industri, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *