Media90 – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T., melakukan kunjungan ke The Ferdinand-Braun-Institut (FBH) dan KBRI Berlin di Jerman pada Sabtu (8/6/2024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari program Semi Conductor Education Roadshow 2024 Indonesia – Jerman yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin selama hampir sepekan.
The Ferdinand-Braun-Institut (FBH) merupakan lembaga penelitian terkemuka yang berfokus pada aplikasi di bidang elektronik frekuensi tinggi, fotonik, dan fisika kuantum.
Mereka melakukan penelitian dan pengembangan komponen, modul, sistem elektronik, dan optik berbasis semikonduktor majemuk.
Kunjungan Unila bersama 17 delegasi Indonesia lainnya ke FBH disambut hangat oleh Prof. Dr. Patrick Scheele dan tim. Salah satu agenda utama kunjungan adalah penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara pemerintah Indonesia dan FBH, yang memuat kerjasama di bidang pendidikan dan riset semi konduktor.
Selama kunjungan ke KBRI Berlin, para peserta mendengarkan pemaparan mengenai rencana aksi dan langkah selanjutnya dari kerjasama pendidikan semi konduktor antara Indonesia dan Jerman.
Mereka juga menyampaikan laporan roadshow berjudul “A Proposal to Develop Indonesia Semiconductor Research Ecosystem” oleh Direktorat Pemfasilitas Penelitian (LPDP).
Dalam paparan rencana aksi, disebutkan bahwa target kerjasama adalah melibatkan 500 ahli dan sarjana semi konduktor di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Target tersebut akan dicapai melalui berbagai skema, termasuk kerjasama dalam program S1, S2, S3, kerjasama dengan sistem ausbildung, program pelatihan antar universitas, dan program gelar ganda antar universitas.
Sementara itu, dalam paparan diseminasi yang disampaikan oleh KBRI Berlin, dibahas proposal rencana untuk membangun “Indonesian Semi Conductor Ecosystem” tahun 2025-2029 yang didukung oleh LPDP.
Fokusnya adalah pada beasiswa dan Program Pendanaan Riset Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) Semi Konduktor.
Beasiswa semi konduktor akan difokuskan pada program S1 dan S2, sedangkan PRPB akan difokuskan pada program Professor Grant dengan empat pilar pendanaan, yaitu riset, beasiswa, posdoktoral, dan start-up.
Selain itu, dibahas pula model bisnis beasiswa semikonduktor dan skenario utama oleh LPDP.