BERITA

UIN Raden Intan Lampung Luncurkan Inisiatif Kampus Sehat Jiwa untuk Menanggapi Lonjakan Kasus Gangguan Mental

6
×

UIN Raden Intan Lampung Luncurkan Inisiatif Kampus Sehat Jiwa untuk Menanggapi Lonjakan Kasus Gangguan Mental

Sebarkan artikel ini
Respon Tingginya Angka Gangguan Mental, UIN Raden Intan Lampung Luncurkan Program Kampus Sehat Jiwa
Respon Tingginya Angka Gangguan Mental, UIN Raden Intan Lampung Luncurkan Program Kampus Sehat Jiwa

Media90 – Dalam menanggapi tingginya angka gangguan mental di Indonesia, Satgas PPKS PSGA UIN Raden Intan Lampung secara resmi meluncurkan program “Kampus Sehat Jiwa” pada Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kamis (10/10/2024), di Ballroom UIN Raden Intan Lampung.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 400 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, dan staf kampus.

Program ini bertujuan untuk menekankan pentingnya keseimbangan hidup, baik secara fisik maupun emosional, untuk seluruh perangkat kampus.

Tidak hanya berfokus pada mahasiswa, “Kampus Sehat Jiwa” juga mencakup dosen, tenaga kependidikan, office boy, dan semua elemen kampus lainnya.

Melalui inisiatif ini, UIN Raden Intan Lampung berupaya menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya unggul dalam bidang intelektual, tetapi juga mendukung kesejahteraan psikologis semua anggotanya.

UIN Raden Intan Lampung juga ingin melibatkan masyarakat di luar kampus dengan menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas, seperti PPA dan Dinas Sosial Pringsewu serta Pesisir Barat.

Komitmen kampus terhadap kesejahteraan mental ini mencerminkan kepedulian yang meluas, tidak hanya terfokus pada kalangan internal, tetapi juga kepada masyarakat umum.

Baca Juga:  Kolaborasi Bank Lampung dan Bank Jatim: Memperkuat Pertumbuhan Bersama

Acara peluncuran ini juga menghadirkan talkshow dengan narasumber dari Asia University Taiwan, Prof. Mein-Woei Suen, Ph.D., yang membahas isu kesehatan mental dalam konteks global.

Dr. Muhammad Zein Permana, E.Psi dari Universitas Achmad Yani, turut mengulas kondisi kesehatan mental di Indonesia.

Mereka menyoroti fakta mengejutkan bahwa hanya sekitar 2 persen pasien gangguan mental di Indonesia yang mendapatkan perawatan yang memadai, suatu angka yang sangat rendah mengingat populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa.

Dr. Muhammad Zein menjelaskan pentingnya pendekatan tiga langkah dalam mengatasi gangguan mental, yaitu sadar, kenal, dan kendali.

Ia menekankan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental serta langkah proaktif dalam mengenali dan mengendalikan gejalanya sangat penting bagi mahasiswa agar bisa menjalani kehidupan kampus dengan lebih sehat secara emosional.

“Banyak dari kita yang mengalami gangguan mental tanpa menyadarinya. Dengan langkah sadar, kenal, dan kendali, kita bisa mulai mengatasi masalah ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Menyongsong Era Digital: Universitas Teknokrat Indonesia Memimpin Perubahan untuk Generasi Masa Depan

Sebagai bagian dari inisiatif ini, UIN Raden Intan Lampung juga telah membentuk tim pendukung untuk memastikan keberlanjutan program.

Salah satu inisiatif unggulan adalah Pojok Konseling, yang menyediakan sesi konseling individu dan melibatkan duta konselor untuk mendekatkan layanan konseling kepada mahasiswa.

Fakultas Syariah juga berkontribusi melalui Tim LKBH yang menangani masalah hukum terkait kesehatan mental, serta Klinik Permata UIN dan Tim Bimbingan Rohani yang siap memberikan dukungan bagi mahasiswa yang membutuhkannya.

Annisa Melani, salah satu duta konselor kampus, menilai peluncuran program ini sebagai langkah signifikan dalam mengatasi isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa.

“Dengan adanya program ini, kami semakin teredukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Kampus menunjukkan perhatian nyata terhadap kesejahteraan mental mahasiswanya,” tuturnya.

Mahasiswa jurusan Psikologi Islam, Anisya, juga menyampaikan pandangannya terkait Hari Kesehatan Mental.

Baca Juga:  Kerjasama Kokoh Antara Unila dan Universitas Maarif Lampung dalam Dunia Pendidikan dan Penelitian

Ia berpendapat bahwa hari tersebut adalah momentum untuk mengenali diri dan memahami kelebihan serta kekurangan yang dimiliki.

“Banyak mahasiswa yang kurang terbuka kepada teman-temannya karena terlalu fokus pada akademik, hingga melupakan kesejahteraan fisik dan mental mereka,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari teman-teman membuatnya merasa lebih termotivasi untuk berbagi cerita.

Mahasiswa lain, Feby Putri Lestari, juga menyoroti pentingnya Hari Kesehatan Mental sebagai momentum untuk merayakan kesadaran akan diri dan kesejahteraan mental.

Ia mencatat bahwa kesadaran akan kesehatan mental masih minim di kalangan mahasiswa, termasuk di antara mahasiswa psikologi.

“Saya menjaga kesehatan mental dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, seperti menggambar atau membaca novel,” ungkapnya.

Dengan peluncuran program “Kampus Sehat Jiwa,” UIN Raden Intan Lampung menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kesehatan mental di kalangan sivitas akademika serta masyarakat luas, berupaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *