Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Polisi sedang dalam proses penyelidikan atas unggahan konten TikTok seorang sopir truk yang mengklaim menjadi korban pemalakan dan penodongan oleh sekelompok preman.
Konten tersebut diunggah oleh pengguna akun @ekonyarafifdriver dan telah ditonton oleh lebih dari 1,6 juta penonton.
Dalam video yang diunggah, sopir bernama Eko mengutarakan kekesalannya terhadap insiden pemalakan yang terjadi pada Minggu (28/4/2024).
Dia menyampaikan bahwa uang yang dipalak oleh preman tersebut sebenarnya adalah untuk modal pernikahannya.
Meskipun awalnya ingin menabrak para preman tersebut, Eko mengaku takut akan konsekuensinya dan meminta bantuan Polri untuk menangkap para pelaku.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, menyatakan bahwa tim gabungan dari Polres Mesuji telah mengidentifikasi korban bernama Panut Sang Sangko alias Eko, yang merupakan pemilik akun TikTok @ekonyrafifdriver. Tim tersebut segera menuju rumah orang tua korban setelah identifikasi.
Menurut keterangan korban, aksi pemalakan tersebut terjadi saat Eko bersama rekannya, Dwi, sedang mengendarai truk melintasi Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, sekitar pukul 04.00 WIB.
Mereka dihadang oleh sekelompok preman yang meminta uang sebagai “uang keamanan” karena ini adalah pertama kalinya mereka melintasi daerah tersebut.
Setelah negosiasi, korban akhirnya memberikan uang sebesar Rp450 ribu kepada para pelaku.
Namun, ketika melintasi jembatan perbatasan antara Sumatera Selatan dan Lampung, truk korban kembali dipepet oleh preman yang menodong mereka dengan pisau, memaksa mereka untuk memberikan tambahan uang sebesar Rp300 ribu.
Peristiwa ini menimbulkan kerugian total sebesar Rp750 ribu bagi korban. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian ini dan telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti kasus pemalakan tersebut.
Korban dan keluarganya menyampaikan rasa terima kasih kepada Kapolda Lampung dan jajaran yang telah merespon cepat atas kejadian ini.
Kombes Umi juga menegaskan komitmen Polri dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Ini adalah satu lagi contoh dari dampak negatif keberadaan premanisme dalam masyarakat, dan menyoroti pentingnya penegakan hukum untuk melindungi warga dari kejahatan semacam itu.
Semoga kasus ini segera terselesaikan dan korban dapat mendapatkan keadilan yang layak.