Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan mencatat, bahwa banjir yang melanda tiga kecamatan di daerah tersebut disebabkan oleh penyumbatan drainase yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Ariswandi, menjelaskan bahwa kecamatan yang terdampak adalah Sragi, Ketapang, dan Penenangahan.
“Penyumbatan drainase menjadi pemicu utama meluapnya air saat hujan turun,” ujar Ariswandi pada hari Kamis (29/2/2024).
Untuk menangani situasi tersebut, tim BPBD bekerja sama dengan TNI dan Polri melakukan pembersihan ranting pohon yang menyumbat sejumlah drainase, agar air bisa mengalir dengan lancar dan banjir dapat segera surut.
Ariswandi juga menyebut bahwa debit air yang tinggi mengakibatkan material seperti potongan bambu dan ranting terbawa arus, sehingga menyumbat saluran drainase dan menyebabkan banjir merendam jalan dan pemukiman warga.
Meskipun banjir telah ditangani oleh BPBD Lampung Selatan dan instansi terkait, termasuk kepolisian, TNI, dan sukarelawan, namun peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengakibatkan sejumlah jalan tertutup lumpur. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat banjir ini.
Ariswandi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi di daerah tersebut.
Selain melakukan pembersihan dan evakuasi, BPBD juga melakukan sosialisasi tentang penanganan bencana dan menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana alam.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, yang turut meninjau lokasi di Ketapang, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menebang pohon secara tidak terkendali.
“Saya harap kita semua sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kita harus menjaga alam, jika alam dijaga, maka alam akan menjaga kita,” ungkap Nanang Ermanto.
Dia juga mendorong warga sekitar untuk bergotong-royong membersihkan rumput liar di sekitar aliran sungai, sebagai langkah preventif dalam menghadapi bencana serupa di masa mendatang.