BERITA

Prof. Akhyar Rido, Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia, Berikan Orasi Ilmiah Keilmuan

3
×

Prof. Akhyar Rido, Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia, Berikan Orasi Ilmiah Keilmuan

Sebarkan artikel ini
Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia, Prof Akhyar Rido Sampaikan Orasi Ilmiah Keilmuan
Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia, Prof Akhyar Rido Sampaikan Orasi Ilmiah Keilmuan

Media90 – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) mencatatkan sejarah baru pada Rabu, 22 Januari 2025, dengan mengukuhkan Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D., sebagai guru besar pertama dalam bidang interaksi dan pedagogi kelas.

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting bagi UTI yang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Sumatera, dan menambah kebanggaan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Prof. Akhyar Rido, yang lahir di Tanjungkarang pada 3 Juli 1982, adalah anak pertama dari empat bersaudara. Ia merupakan putra dari pasangan Arham Romli dan Suhartati Roni.

Sejak masa pendidikan dasarnya, Prof. Akhyar telah menunjukkan kecintaan terhadap dunia pendidikan, yang terus berlanjut hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Ia menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Bandar Lampung dan SMA Negeri 3 Bandar Lampung, sebelum melanjutkan studi ke tingkat sarjana, magister, hingga akhirnya meraih gelar doktoral.

Dalam orasi ilmiahnya yang mengharukan, Prof. Akhyar mengungkapkan bahwa kecintaannya pada dunia pendidikan, khususnya dalam bidang interaksi dan pedagogi kelas, menjadi latar belakang utama pencapaiannya ini.

Menurutnya, proses pembelajaran yang ideal harus melibatkan interaksi yang dinamis antara pengajar dan mahasiswa.

Baca Juga:  Napi Kasus Curat Kabur Dari Rutan Krui Pesisir Barat, Polisi Lakukan Pencarian

“Di dalam kelas, harus ada banyak interaksi dan diskusi antara mahasiswa dengan ilmu. Jika hanya masuk kelas, duduk diam tanpa diskusi, itu sama saja tidak belajar,” ujar Prof. Akhyar Rido dengan penuh keyakinan.

Selain itu, Prof. Akhyar menjelaskan bahwa penelitian yang ia lakukan dalam bidang ini telah banyak diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di berbagai sekolah di Provinsi Lampung.

Fokus utama penelitian tersebut adalah untuk memberikan pelatihan kepada guru dan siswa mengenai metode pedagogi yang lebih efektif dan interaktif.

Ia menambahkan, “Kami berupaya memberikan pelatihan terkait pedagogi kelas kepada guru dan siswa, agar mereka dapat menerapkan metode yang interaktif dan berbasis diskusi.”

Lebih jauh lagi, Prof. Akhyar berharap pencapaiannya ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Teknokrat Indonesia, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang luas bagi dunia pendidikan di Indonesia, baik di tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar selalu berpegang pada tiga prinsip utama dalam menjalani studi.

Baca Juga:  Unila Dinobatkan sebagai Tax Center Terbaik oleh Dirjen Pajak, Tiga Mahasiswa Sabet Gelar Juara Relawan Pajak Negeri 2024

Pertama, prinsip Iqro (membaca), yang mengajak mahasiswa untuk rajin membaca demi memperluas wawasan dan pemahaman.

Kedua, kesungguhan, yang menuntut mahasiswa untuk belajar dengan tekad kuat dan konsisten.

Dan ketiga, pergaulan, karena kampus adalah tempat untuk bergaul dengan kaum intelektual dan bertukar wawasan dengan dosen serta sesama mahasiswa.

“Kampus adalah tempat kita bertemu dengan kaum intelektual, berguru dengan para dosen, sehingga kita bisa memperoleh kehidupan yang lebih bermartabat,” tambahnya.

Prof. Akhyar juga menjelaskan lebih dalam tentang konsep interaksi dan pedagogi kelas yang menjadi fokus penelitiannya.

Ia menegaskan bahwa interaksi dalam kelas harus mencakup tiga aspek utama: dosen-mahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, dan mahasiswa dengan sumber ilmu.

Dosen, menurutnya, harus mampu menjadi fasilitator yang baik, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan positif.

Baca Juga:  Universitas Teknokrat Indonesia: Membanggakan dengan Prestasi Baru, Kualitas Prodi Matematika Dipertinggi!

“Belajar tidak bisa hanya sekadar mendengar dosen berbicara, tetapi semua pihak harus terlibat aktif, membaca materi sebelum kelas, dan berinteraksi selama proses pembelajaran,” ungkap Prof. Akhyar lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengutip pandangan ahli pendidikan David Goodman, yang menekankan pentingnya penerapan konsep student-centered learning, di mana mahasiswa didorong untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan proaktif dalam mencari ilmu.

“Di dalam kelas, diskusi dan interaksi adalah kunci. Mahasiswa harus memiliki akses penuh kepada dosen, teman sejawat, serta berbagai sumber belajar yang tersedia,” ujarnya.

Dengan pengukuhan Prof. Akhyar Rido sebagai guru besar, Universitas Teknokrat Indonesia semakin memperkuat komitmennya untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia, melalui penelitian yang aplikatif dan relevansi dalam pengajaran.

Karya dan dedikasi Prof. Akhyar menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *