Media90 – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi di perairan Lampung hingga 7 Desember 2024.
Dampak dari cuaca ekstrem ini, terutama di beberapa lokasi perairan Lampung, diperkirakan akan menyebabkan gelombang tinggi hingga 4 meter, yang berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran.
Cuaca ekstrem ini juga mempengaruhi aktivitas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, yang telah mengalami gangguan dalam beberapa hari terakhir.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry bekerja sama dengan pihak kepolisian mengambil langkah-langkah antisipasi guna menjaga kelancaran arus penumpang dan kendaraan di pelabuhan.
PT ASDP Bakauheni memberlakukan pembatasan tiket kapal untuk menghindari penumpukan kendaraan yang tertahan di pelabuhan akibat kondisi cuaca yang buruk.
Pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan dan memastikan perjalanan penumpang dan kendaraan dapat berlangsung dengan aman.
Kombes Umi Fadillah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengatur pemberangkatan penumpang dan mengurangi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.
“Sejak kemarin, kami sudah melakukan pembatasan tiket untuk penumpang. Langkah ini juga untuk mengatasi penumpukan kendaraan yang tidak dapat berangkat karena cuaca buruk,” ujar Kombes Umi dalam keterangannya pada Jumat (6/12/2024).
Peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG Maritim Lampung menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan ini.
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan berlangsung hingga 7 Desember 2024, dan kemungkinan dapat berlanjut lebih lama.
Pembatasan tiket di Pelabuhan Bakauheni menjadi salah satu cara untuk menghindari penumpukan kendaraan dan memastikan keselamatan para penumpang di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Dengan langkah-langkah preventif ini, diharapkan arus penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni tetap terkendali dan aman selama cuaca ekstrem melanda perairan Lampung.