BERITA

Polisi Peringatkan Warga Lampung Barat untuk Tidak Berkebun di TNBBS Pasca Insiden Harimau

24
×

Polisi Peringatkan Warga Lampung Barat untuk Tidak Berkebun di TNBBS Pasca Insiden Harimau

Sebarkan artikel ini
Polisi Imbau Warga Lampung Barat Hindari Berkebun di Kawasan TNBBS Pasca Serangan Harimau
Polisi Imbau Warga Lampung Barat Hindari Berkebun di Kawasan TNBBS Pasca Serangan Harimau

Media90 – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Lampung Barat untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas berkebun, terutama di area yang berbatasan langsung dengan hutan.

Langkah ini diambil menyusul insiden tragis yang menimpa Zainudin, warga asal Jawa Tengah, yang ditemukan tewas akibat serangan Harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Zainudin sempat dinyatakan hilang selama tiga hari sebelum ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam kawasan hutan TNBBS, yang merupakan habitat alami satwa liar, termasuk Harimau Sumatera.

“Kami mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak berkebun di wilayah yang berbatasan dengan hutan. Ini demi menghindari insiden serupa,” ujar Kombes Yuni Iswandari, Kabid Humas Polda Lampung, pada Kamis (23/1/2025).

Baca Juga:  Jamaah Tabligh Beri Tausiyah untuk Tahanan Polres Mesuji: Ajak Masyarakat untuk Berubah

Yuni menambahkan bahwa beberapa warga diketahui menggarap lahan perkebunan di dalam kawasan konservasi TNBBS, yang menjadi habitat utama Harimau Sumatera. Untuk itu, pihaknya meminta agar aktivitas tersebut dihentikan sementara demi keselamatan bersama.

Kolaborasi untuk Keselamatan dan Pelestarian

Sebagai langkah tindak lanjut, kepolisian akan bekerja sama dengan pengelola TNBBS untuk memberikan edukasi dan pengawasan lebih lanjut kepada masyarakat.

Upaya ini bertujuan menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian satwa liar.

“Banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya dari berkebun di kawasan hutan konservasi. Kami akan terus melakukan sosialisasi agar warga lebih memahami pentingnya menjaga habitat satwa liar,” jelas Yuni.

Baca Juga:  Tren Kenaikan Harga Emas Tipis pada 27 Mei 2024

Sebelumnya, Camat Batu Brak, Ruspel Gultom, mengungkapkan bahwa Zainudin sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak beberapa hari sebelumnya.

Setelah pencarian intensif, korban ditemukan pada Selasa (21/1/2025) dalam kondisi mengenaskan.

“Korban diduga diserang harimau saat sedang berkebun di lahan kopi milik keluarganya. Dari temuan di lokasi, insiden ini kemungkinan terjadi beberapa hari sebelumnya,” ujar Ruspel.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya edukasi masyarakat terkait keberadaan satwa liar di kawasan konservasi.

Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat memperkuat sosialisasi dan panduan keselamatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

“Imbauan ini tidak hanya untuk keselamatan warga, tetapi juga untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Kami mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mematuhi panduan keselamatan yang diberikan pihak berwenang,” tutup Yuni.

Baca Juga:  Unila dan USB YPKP Bandung Menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Teknologi

Melalui kolaborasi semua pihak, diharapkan ekosistem hutan dan satwa dilindungi tetap terjaga, sembari memastikan keselamatan masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan konservasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *