Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lulusan di bidang perhotelan.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui Program Studi Pengelolaan Perhotelan yang baru-baru ini melaksanakan inhouse training.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, praktisi lapangan (PLP), dan mahasiswa, yang berlangsung pada Kamis, 9 November 2023, di Ruang Sidang Utama Polinela.
Inhouse training ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek kunci dalam pengelolaan Homestay.
Materi yang disajikan mencakup strategi pemasaran, manajemen reservasi, kebijakan pelayanan, dan adaptasi terhadap tren terkini di industri perhotelan.
Diharapkan, materi-materi tersebut dapat relevan dan praktis menghadapi tantangan di lapangan.
Wakil Direktur I Polinela, Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.Si., menyampaikan sambutan gembira dan bangga atas pelaksanaan inhouse training oleh Program Studi Pengelolaan Perhotelan.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Polinela dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di bidang perhotelan, guna mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional yang mampu bersaing di industri yang dinamis.
Tema inhouse training kali ini, yakni pengelolaan homestay, dianggap sangat relevan mengingat homestay kini menjadi pilihan utama wisatawan yang mencari pengalaman menginap yang lebih personal dan autentik.
Dwi Puji Hartono menekankan bahwa homestay juga memiliki peran penting dalam mendukung konsep desa wisata, yang semakin menjadi fokus dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Dr. Vanny Octaviany, S.Par., M.M.Par., hadir sebagai pemateri utama dalam kegiatan ini.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas di bidang perhotelan, Dr. Vanny Octaviany diharapkan dapat memberikan wawasan berharga kepada peserta tentang pengelolaan homestay yang berkelanjutan.
Dalam paparannya, Dr. Vanny Octaviany menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan homestay, terutama dalam konteks desa wisata.
Ia memberikan gambaran bahwa desa wisata adalah hasil integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung, menciptakan suatu struktur kehidupan masyarakat yang selaras dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Pentingnya kriteria homestay yang berkualitas juga menjadi fokus pembahasan Dr. Vanny Octaviany.
Ia menekankan penyedia homestay yang baik, fasilitas akomodasi yang memadai, aktivitas yang menarik, manajemen yang efisien, aksesibilitas yang mudah, kebersihan dan higienis, serta keselamatan dan kesehatan.
Dalam konteks pemasaran, Dr. Vanny Octaviany memaparkan bahwa pemasaran dan promosi merupakan elemen penting, serta prinsip berkelanjutan untuk mendukung keberlanjutan pariwisata.
Ia juga mengungkapkan peluang bisnis homestay yang melibatkan sektor kuliner, layanan laundri, penjualan souvenir, dan paket wisata, serta menjelaskan peran homestay sebagai pusat ekonomi lokal di desa wisata.
Pada sesi diskusi, Dr. Vanny Octaviany memberikan wawasan tentang berbagai masalah operasional homestay, termasuk tata graha, pelayanan, pemasaran, higienis, dan sanitasi.
Ia juga membagikan insight tentang lima dimensi kualitas pelayanan yang melibatkan keandalan, kepercayaan, penampilan, empati, dan tanggap.
Dr. Vanny Octaviany tidak hanya membahas aspek-aspek saat ini, tetapi juga meramalkan tren pengembangan di masa depan, seperti konsep homestay halal, dan fenomena “Smart Hotel”.
Ia menjelaskan bahwa hotel pintar memanfaatkan sistem cerdas untuk mengoptimalkan teknologi informasi, digitalisasi, dan sarana teknis lainnya.
Dalam bagian akhir presentasinya, Dr. Vanny Octaviany menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi pada operasional homestay.
Ia merujuk pada aplikasi Azhotel yang dapat membantu dalam kalkulasi harga, jadwal check-in, dan check-out, serta meningkatkan sinkronisasi informasi vital bagi pengelola homestay.
Inhouse training ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan homestay, tetapi juga menginspirasi mahasiswa untuk mengadopsi praktik-praktik terbaik dan berinovasi dalam menghadapi tantangan masa depan di industri perhotelan yang terus berkembang.
Menurut Yusep Windhu Ari Wibowo, S.Pd., M.Pd., Koordinator Program Studi Pengelolaan Perhotelan, homestay telah menjadi opsi akomodasi yang semakin diminati.
Sebagai lembaga pendidikan, Polinela merasa penting untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja.
Melalui inhouse training ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam mengelola homestay secara efektif.
Para peserta inhouse training akan terlibat dalam sesi diskusi, studi kasus, dan simulasi untuk memperdalam pemahaman mereka.
Dengan melibatkan dosen yang berpengalaman dan praktisi industri perhotelan, Politeknik Negeri Lampung berupaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif dan aplikatif.
Program Studi Pengelolaan Perhotelan terus berupaya menjalin kolaborasi dengan industri perhotelan serta mengintegrasikan pembelajaran praktis.
Inhouse training ini merupakan salah satu langkah konkret dalam mendukung visi tersebut, memastikan bahwa para lulusan siap bersaing dan berkontribusi dalam industri perhotelan yang terus berkembang.