BERITA

PLN Pimpin Revolusi Hijau di Asia Tenggara: Resmikan 21 Pabrik Green Hydrogen dengan Kapasitas Produksi Hingga 199 Ton Pertahun

295
×

PLN Pimpin Revolusi Hijau di Asia Tenggara: Resmikan 21 Pabrik Green Hydrogen dengan Kapasitas Produksi Hingga 199 Ton Pertahun

Sebarkan artikel ini
Terbanyak di Asia Tenggara, PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant roduksi Hingga 199 Ton Hidrogen Per Tahun
Terbanyak di Asia Tenggara, PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant roduksi Hingga 199 Ton Hidrogen Per Tahun

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – PT PLN (Persero) mencatat sejarah baru dengan meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Acara peresmian dilakukan di pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta, dan menandai langkah signifikan PLN dalam memimpin perubahan menuju energi terbarukan di Asia Tenggara.

Dengan penambahan ini, PLN kini menjadi perusahaan dengan GHP terbanyak di kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, di mana pada bulan Oktober PLN telah meresmikan GHP pertama di Indonesia, berlokasi di PLTGU Muara Karang, Jakarta.

Green Hydrogen Plant besutan PLN ini mampu memproduksi 199 ton hidrogen per tahun, sebuah prestasi besar yang menjadi tonggak penting dalam pembentukan rantai pasok hidrogen hijau.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung target Pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diwakili oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Yudo Dwinanda Priaadi, menyatakan apresiasinya terhadap upaya PLN dalam mengembangkan hidrogen hijau di Indonesia.

Baca Juga:  Pemimpin PLN Langsung Pimpin Pengamanan Pasokan Listrik dari Posko Siaga Nasional Pemilu

Yudo menekankan potensi besar Indonesia sebagai pemasok kebutuhan hidrogen hijau global.

“Indonesia punya potensi pengembangan hidrogen hijau yang besar. Bahkan bisa kita pakai sendiri, maupun menjadi potensi ekspor. Leadership yang luar biasa dari PLN untuk bisa mengakselerasi pengembangan hidrogen hijau ini,” ujar Yudo.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menegaskan bahwa GHP adalah langkah strategis untuk membentuk rantai pasok green hydrogen pertama di Indonesia.

Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi dan mencapai NZE pada tahun 2060.

“Hari ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Ini tidak hanya sekadar Green Hydrogen Plant, ini akan menjadi tonggak terbentuknya Supply Chain Green Hydrogen di Indonesia dan PLN menjadi pionirnya,” ungkap Darmawan.

GHP besutan PLN menggunakan sumber daya dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terpasang di area pembangkit.

Baca Juga:  Kementerian ESDM Resmikan Plant Pertama di Indonesia untuk Produksi Green Hydrogen Tercepat oleh PLN

Hidrogen hijau ini juga memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC) dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia.

Dengan peningkatan 20 unit GHP dalam satu bulan, PLN telah mencapai total 21 unit GHP tersebar di berbagai lokasi strategis seperti PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya, PLTGU Tanjung Priok, dan lainnya.

GHP ini tidak hanya berdampak positif pada sektor energi, tetapi juga membuka peluang untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor transportasi.

Darmawan menjelaskan bahwa dengan 124 ton hidrogen per tahun, dapat digunakan untuk 424 mobil berbahan bakar hidrogen, mengurangi emisi karbon hingga 3,72 juta kg CO2 dan mengurangi impor BBM sebesar 1,55 juta liter per tahun.

Baca Juga:  Tanggap Krisis, Pemerintah RI Salurkan Kompensasi Listrik Rp17,83 Triliun ke PLN demi Kesejahteraan Rakyat

PLN juga berencana untuk melanjutkan inovasi dengan menyediakan Hydrogen Refueling Station (HRS) dan mengoperasikan Fuel Cell Generator berbahan bakar green hydrogen.

“Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi PLN bersama Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM. Karya Inovasi untuk menjawab transisi energi,” pungkas Darmawan.

Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN, Kementerian ESDM, Walikota Jakarta Utara, serta jajaran Direksi PLN.

Ke depan, PLN berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung upaya mencapai sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *