Media90 – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PLN Peduli, menggelar pelatihan kelistrikan dan kewirausahaan bagi 40 pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Tahsinul Khuluq, Kelurahan Rajabasa Jaya, Rajabasa, Bandar Lampung.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari dan mencakup berbagai aspek kewirausahaan yang relevan bagi pengembangan usaha pesantren.
Selain pelatihan, PLN juga memberikan bantuan modal usaha berupa perangkat tenda tarup dan perlengkapan sound system acara.
Bantuan ini diharapkan dapat dikembangkan oleh pengurus pesantren sebagai bisnis mandiri penyewaan tenda tarup dan sound system, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren.
Ketua Ponpes Tahsinul Khuluq, Ferry Fadlan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas program TJSL yang sangat bermanfaat ini.
“Mewakili segenap pengurus, santri, serta masyarakat di Ponpes Tahsinul Khuluq, saya berterima kasih karena PLN telah memberikan bantuan berupa pelatihan dan modal untuk membuka usaha penyewaan tenda tarup dan sound system,” kata Ferry Fadlan pada Sabtu (20/7/2024).
Ferry berharap program PLN Peduli dapat terus berkelanjutan, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh Ponpes, tetapi juga oleh masyarakat sekitar.
“Kami juga memohon dukungan, bimbingan, dan arahan agar pemberian yang sangat bermanfaat berupa wawasan dan ilmu baru ini dapat benar-benar diaplikasikan oleh pengurus serta masyarakat sekitar. Kami juga berharap PLN sebagai perusahaan BUMN dapat terus memberikan manfaat, khususnya bagi masyarakat di Lampung,” tambahnya.
General Manajer PLN UID Lampung, Sugeng Widodo, mengungkapkan bahwa misi PLN adalah menjalankan amanah penyaluran bantuan TJSL dari Kementrian BUMN melalui program PLN Peduli, yang dalam hal ini berdasar pada pilar pemberdayaan ekonomi.
“Kami harap melalui pelatihan dan penyerahan modal usaha berupa perangkat tenda tarup dan perlengkapan sound system ini, dapat bernilai ekonomi guna mewujudkan Ponpes Tahsinul Khuluq yang semakin mandiri,” ungkap Sugeng Widodo.
Dalam pelatihan ini, PLN bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bandar Lampung (UBL) yang menghadirkan pemateri mengenai kewirausahaan dan teknisi untuk pengoperasian perangkat sound system yang membutuhkan keahlian khusus.
PLN Lampung menggandeng LPPM UBL untuk memberikan wawasan tentang wirausaha serta mengawal kegiatan bisnis agar dapat berkelanjutan.
Sugeng Widodo juga memohon doa, restu, dan dukungan agar PLN Lampung kedepannya bisa terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen PLN dalam mendukung kemandirian pesantren dan memberdayakan ekonomi lokal melalui program-program sosial yang berkelanjutan.