BERITA

PLN Jalin Kerja Sama dengan Utomo Charge dan ACME Corporation untuk Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

36
×

PLN Jalin Kerja Sama dengan Utomo Charge dan ACME Corporation untuk Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Sebarkan artikel ini
Perbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik, PLN Teken MoU Kerjasama Dengan Utomo Charge dan ACME Corporation
Perbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik, PLN Teken MoU Kerjasama Dengan Utomo Charge dan ACME Corporation

Media90 – PT PLN (Persero) baru saja menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik pada acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (5/9/2024).

Penandatanganan MoU ini dilakukan dalam diskusi panel bertajuk “Strategies for Accelerating Electric Vehicle Infrastructure in Indonesia,” sebagai bagian dari komitmen PLN untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Tanah Air.

MoU pertama menjalin kerjasama dengan PT Utomo Charge+ Indonesia, berfokus pada pengembangan penyediaan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik secara terpusat.

Sementara MoU kedua, yang ditandatangani bersama ACME Corporation, berfokus pada pengembangan dan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) serta sharing knowledge, penelitian, dan pengembangan.

Ferry Triansyah, Koordinator Pelayanan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

Baca Juga:  Universitas Teknokrat Indonesia Adakan Pelatihan Pupuk Organik di PT Sanjaya Farm

“Dengan bantuannya PLN, charging station terus bertambah secara signifikan. Kami menghadapi tantangan terkait infrastruktur charging yang harus disiapkan dan diselesaikan dengan memperbanyak atau mengakselerasi charging station ini,” ujar Ferry.

Ferry menambahkan bahwa komitmen pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem EV tercermin dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023, yang memuat strategi seperti insentif pembelian EV dan peningkatan infrastruktur.

“Perpres ini diharapkan dapat menurunkan harga EV dan mempercepat infrastruktur, sehingga penetrasi EV di Indonesia dapat meningkat,” tambahnya.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik.

PLN bertekad untuk terus memperbanyak ketersediaan infrastruktur pendukung EV, yang merupakan bagian penting dari peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060.

Baca Juga:  Tanggap Krisis, Pemerintah RI Salurkan Kompensasi Listrik Rp17,83 Triliun ke PLN demi Kesejahteraan Rakyat

“Kami mendukung pertumbuhan EV dengan memperbanyak charging station di berbagai tempat dan berkolaborasi dengan mitra untuk mempercepat transisi energi di sektor transportasi,” jelas Darmawan.

Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, menyampaikan bahwa upaya PLN telah menunjukkan hasil positif.

“Adopsi EV di Indonesia telah mencapai lebih dari 130.000 unit hingga April 2024, meningkat lebih dari 180 persen dibandingkan tahun 2022. PLN terus berfokus pada perluasan infrastruktur EV,” ujarnya.

Hingga Agustus 2024, terdapat 2.015 SPKLU dan 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia.

Peningkatan signifikan juga terlihat pada layanan home charging, yang meningkat 152 kali lipat menjadi 18 ribu pengguna.

PLN juga mengintegrasikan infrastruktur EV ke dalam fitur EV Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile, memudahkan pengguna EV untuk mengakses informasi mengenai SPKLU, SPBKLU, pemasangan home charging, dan pembelian EV.

Baca Juga:  Kegembiraan Mahasiswa Nusantara Menciptakan Sejarah di Teluk Backyard Lampung

“Digitalisasi ekosistem EV ini merupakan hasil kemitraan strategis dengan berbagai produsen EV. Kami akan terus mengeksplorasi peluang untuk mendukung target transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional,” tambah Hartanto.

Kolaborasi PLN ini juga didukung oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengungkapkan optimisme terhadap peran PLN dalam akselerasi ekosistem EV.

“PLN sebagai penyedia infrastruktur utama sangat penting untuk akselerasi ini. Kami optimis Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri EV global, berkat ketersediaan bahan baku nikel yang melimpah, salah satu bahan utama baterai,” katanya.

Toto Nugroho menambahkan bahwa hampir 50-60 persen bahan baterai kendaraan listrik di dunia berasal dari Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya peran Indonesia dalam industri ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *