Media90 – Populasi ternak domba di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, jumlah domba di wilayah ini mencapai 17.902.991 ekor, menjadikan Lampung sebagai salah satu provinsi dengan produksi ternak ruminansia terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan populasi ini berdampak positif terhadap kontribusi Lampung dalam penyediaan protein hewani, terutama daging domba.
Permintaan daging domba meningkat secara pesat, khususnya di daerah perkotaan. Meskipun permintaan cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar, para peternak di pedesaan Lampung memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun, di balik peningkatan permintaan, terdapat tantangan yang dihadapi oleh para peternak, terutama terkait dengan proses transportasi ternak.
Transportasi domba dari desa ke kota atau antarprovinsi sering kali menyebabkan stres pada ternak, yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitasnya.
Stres selama perjalanan sering menyebabkan penurunan nafsu makan dan bobot badan domba, sehingga mengurangi nilai jualnya dan mengakibatkan kerugian bagi peternak.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dr. Ghoffar Husnu, S. Pt., M.S., seorang dosen sekaligus peneliti dari Program Studi Agribisnis Peternakan Politeknik Negeri Lampung (Polinela), bersama timnya yang terdiri dari Ir. Imelda Panjaitan, M.Si., Anjar Sofiana, S. Pt., M.Si., serta dua mahasiswa, melakukan penelitian untuk mengembangkan booster anti-stres yang dirancang khusus untuk domba.
Booster ini mengandung GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) dan asam askorbat, dua komponen yang efektif dalam mengatasi stres pada ternak.
Penelitian tersebut dilaksanakan pada tanggal 3-7 September 2024, bekerja sama dengan peternak lokal Metro Aqikah di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Penelitian ini didukung oleh dana dari DIPA Polinela Tahun Anggaran 2024. Dr. Ghoffar menjelaskan, “Stres selama transportasi sering menyebabkan penurunan bobot badan pada domba. Dengan menggunakan booster ini, kami berharap dapat mengurangi dampak stres sehingga bobot ternak tetap terjaga, dan peternak tidak mengalami kerugian besar.”
Booster yang dikembangkan oleh tim Polinela mengandung GABA, sebuah neurotransmitter yang membantu menenangkan domba dan mengurangi kecemasan selama perjalanan.
Selain itu, asam askorbat berfungsi sebagai antioksidan yang meningkatkan daya tahan tubuh ternak agar tetap optimal.
Asam askorbat juga membantu merangsang produksi GABA di otak, sehingga memberikan efek sinergis dalam mengurangi stres selama transportasi.
Dengan inovasi ini, diharapkan masalah penyusutan bobot akibat stres transportasi dapat teratasi, sehingga meningkatkan pendapatan peternak.
“Kami berharap hasil riset ini dapat memberikan manfaat luas bagi peternak di Lampung dan seluruh Indonesia,” tambah Dr. Ghoffar.
Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peran Lampung sebagai salah satu lumbung ternak nasional yang mampu memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia.
Selain itu, inovasi ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak dan kualitas ternak yang dihasilkan, mendukung ketahanan pangan dan ekonomi nasional.