Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bersama dengan perwakilan Bank Indonesia Lampung, melakukan inspeksi dadakan (Sidak) ke Pasar Panjang, Bandar Lampung pada Jumat (16/2/2024).
Sidak tersebut dilakukan guna mengecek dan memastikan ketersediaan bahan pangan, terutama beras, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk menanggapi dugaan kelangkaan beras di pasar tradisional.
“Kita semua tahu bahwa Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional, termasuk dalam produksi beras. Jika terjadi kelangkaan beras di Lampung, tentu patut dipertanyakan,” ujarnya.
Menurut Arinal Djunaidi, kemungkinan terjadinya kelangkaan beras di Lampung dapat menjadi indikasi adanya praktik monopoli yang merugikan.
“Jika terjadi kelangkaan di pasar, pasti ada hal yang tidak baik dalam rantai pasokan. Kemungkinan besar, ada praktik monopoli yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Lampung bersama instansi terkait saat ini sedang mempelajari lebih lanjut terkait masalah tersebut.
Dengan melakukan peninjauan langsung ke pasar tradisional, Arinal Djunaidi berharap dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga ketersediaan pangan, terutama menjelang bulan Ramadan.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Junanto Herdiawan, menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Lampung dalam memeriksa stok beras di pasar.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa stok beras di pasar masih mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena ketersediaan beras baik yang medium maupun premium masih tersedia,” ungkapnya.
Junanto Herdiawan juga menambahkan bahwa selain operasi pasar, Bank Indonesia merekomendasikan agar distribusi beras terus dimaksimalkan sebagai salah satu langkah untuk mengendalikan inflasi pangan.
Dengan hasil pengecekan tersebut, diharapkan langkah-langkah yang tepat dapat segera diambil untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, serta mencegah praktik monopoli yang merugikan masyarakat.