Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro telah memulai serangkaian langkah strategis guna menghadapi tantangan serius yang dibawa oleh fenomena El Nino, yang diperkirakan akan menyebabkan suhu iklim meningkat dan kemarau panjang.
Dalam upaya untuk menjaga stabilitas hasil panen dan kelangsungan produktivitas pertanian, Pemkot Metro tengah mempercepat peningkatan kualitas infrastruktur di sejumlah fasilitas pendukung pertanian.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, menyoroti pentingnya pasokan air dalam menjaga keberlangsungan tanaman di tengah kondisi kering yang dipicu oleh El Nino.
Ia menjelaskan bahwa upaya utama yang dilakukan adalah memastikan lahan pertanian terus mendapatkan pasokan air melalui sistem irigasi yang diperbaharui.
Saluran irigasi yang melintasi area persawahan menjadi fokus pembangunan, dengan tujuan untuk meratakan distribusi air yang diperlukan oleh tanaman.
“Pembangunan infrastruktur irigasi di wilayah persawahan memiliki tujuan krusial, yaitu memastikan setiap tanaman mendapatkan pasokan air yang optimal melalui irigasi teknis,” ungkap Wahdi Siradjuddin dalam pernyataannya pada Rabu (23/8/2023).
Selain itu, upaya untuk memperbaiki aksesibilitas bagi para petani juga menjadi prioritas Pemkot Metro.
Proyek pembangunan jalan usaha tani bertujuan untuk mempermudah mobilitas petani dalam menjalankan kegiatan pertanian, termasuk proses pengangkutan hasil panen.
Wahdi Siradjuddin menekankan pentingnya kualitas dalam pelaksanaan proyek ini, terutama mengingat peran vital yang dimainkan oleh jalan usaha tani dan drainase dalam menjaga produktivitas pertanian.
“Dalam proses ini, kami telah mengawasi dengan seksama proyek drainase dan jalan usaha tani yang dikerjakan oleh masyarakat. Mengingat pentingnya peran lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), kami mendorong agar proyek ini dilaksanakan dengan standar yang optimal,” jelas Wahdi Siradjuddin.
Selain berfokus pada aspek pertanian, Pemkot Metro juga tidak mengabaikan pelayanan publik yang lebih luas.
Mereka sedang melakukan pemantauan terhadap pelayanan pemerintahan di tingkat kelurahan dan kecamatan, serta layanan pendidikan.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pemerintahan berjalan lebih efisien dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data yang memperlihatkan bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya, akibat pengaruh El Nino.
Puncak kemarau diproyeksikan terjadi pada Agustus dan September, dengan 63 persen wilayah Indonesia mengalami kondisi kekeringan.
Wilayah yang berada dalam kategori zona cokelat, termasuk Sumatera dan Jawa, diperkirakan akan mengalami dampak kekeringan yang lebih signifikan.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Pemkot Metro, diharapkan bahwa dampak buruk dari El Nino dapat diminimalisir, sementara stabilitas hasil panen dan produktivitas pertanian tetap terjaga.