BERITA

P3UW Lampung Dorong Rahmat Mirzani Djausal Jadi Gubernur untuk Tingkatkan Produksi Udang Dipasena

55
×

P3UW Lampung Dorong Rahmat Mirzani Djausal Jadi Gubernur untuk Tingkatkan Produksi Udang Dipasena

Sebarkan artikel ini
Tingkatkan Produksi Udang Dipasena, P3UW Lampung Dukung Rahmat Mirzani Djausal Jadi Gubernur
Tingkatkan Produksi Udang Dipasena, P3UW Lampung Dukung Rahmat Mirzani Djausal Jadi Gubernur

Media90 – Para petambak udang dari Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, mengungkapkan aspirasi mereka kepada calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung, Jalan Way Sekampung, Pahoman, Bandar Lampung, pada Minggu malam, 15 September 2024.

Aspirasi tersebut disampaikan melalui Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung dan diterima langsung oleh Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela.

Dalam pertemuan itu, petambak mengajukan dokumen yang memaparkan penurunan drastis dalam produksi udang di Bumi Dipasena.

Produksi udang yang sebelumnya rata-rata 90 ton per hari kini menyusut menjadi hanya 15 ton per hari.

Ketua P3UW Lampung, Suratman, hadir dalam penyerahan aspirasi tersebut bersama Wakil Ketua Karnadi, Sekretaris Arizal, Bendahara Anul Mukhlis Tanjung, serta mantan Ketua P3UW Lampung dan sesepuh petambak Dipasena, Nafian Faiz. Jajaran Kepala Bidang P3UW, Ismed Ironi dan Sutikno Widodo, juga turut hadir.

Baca Juga:  Tanggapi Aspirasi Warga, Pemkab Lampung Selatan Segera Bangun Jalan di Desa Haduyang Natar

Suratman menjelaskan bahwa masalah utama dalam budidaya udang adalah meningkatnya jumlah virus dan penyakit yang berdampak negatif pada produksi.

Salah satu penyebab utama adalah tingginya sedimentasi lumpur dari Sungai Tulang Bawang dan Way Mesuji yang mengakibatkan air laut yang masuk ke tambak menjadi kotor dan penuh lumpur.

“Seharusnya, air laut yang masuk ke tambak adalah air yang biru dan bersih. Namun, tingginya sedimentasi membuat air yang masuk menjadi keruh dan berlumpur. Kami telah berusaha mengeruk sedimentasi tersebut, namun kekurangan ekskavator membuat lumpur cepat masuk kembali ke dalam tambak,” jelas Suratman.

Permasalahan ini, menurut Suratman, juga berpotensi memicu banyaknya virus dan penyakit pada udang.

Para petambak berharap bahwa dengan Rahmat Mirzani Djausal sebagai calon gubernur yang didukung oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, masalah ini dapat ditangani dengan baik melalui kerjasama dengan pemerintah pusat.

Baca Juga:  Rektor Universitas Malahayati Melantik 4 Pejabat Baru, Inilah Nama Mereka!

“Kami tetap optimistis produksi udang akan meningkat, terutama dengan dukungan gubernur muda yang memiliki hubungan khusus dengan Pak Prabowo Subianto. Selama ini komunikasi kami dengan pemerintah pusat berjalan baik, tinggal bagaimana mengeksekusinya di lapangan. Ini adalah harapan kami untuk Gubernur Lampung mendatang,” tambah Suratman.

P3UW Lampung, yang menaungi lebih dari 5.000 petambak di delapan kampung, berharap di bawah kepemimpinan Rahmat Mirzani Djausal, masalah produksi udang Dipasena dapat diatasi.

“Kami kagum dengan pengetahuan dan penguasaan beliau tentang tambak. Ternyata beliau hafal detail masalah budidaya udang, sehingga kami yakin beliau bisa mencari solusinya,” ujar Suratman.

Menanggapi aspirasi tersebut, Rahmat Mirzani Djausal, yang akrab disapa Mirza, berjanji akan mengangkat masalah ini kepada Prabowo Subianto.

Baca Juga:  Prabowo Resmi Dilantik, Calon Gubernur Mirza Berkomitmen Pacu Kemajuan Lampung dengan Sinergi Kuat Bersama Pemerintah Pusat

Mirza menyatakan bahwa Prabowo Subianto memprioritaskan Lampung sebagai kawasan industri dan hilirisasi. Mirza berkomitmen untuk menyampaikan masalah Dipasena kepada Prabowo agar mendapatkan perhatian khusus.

“Dipasena adalah aset nasional sebagai pusat produksi udang terbesar di Asia Tenggara. Saya optimistis bahwa masalah Dipasena akan menjadi prioritas Prabowo Subianto. Saya diminta oleh Pak Prabowo untuk mengimplementasikan program pemerintah pusat di Lampung. Tentu saja, ini membutuhkan kolaborasi yang baik antara pusat dan daerah. Lampung memang memiliki banyak masalah dan ketertinggalan, dan ini memerlukan kebersamaan untuk menyelesaikannya,” kata Mirza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *