Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengambil langkah serius dalam mengatasi masalah stunting dengan menetapkan target prevalensi 0 persen pada awal tahun 2024.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengumumkan ambisiusnya ini saat membuka rapat dan pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil, antenatal care, dan stunting se-Bandar Lampung di Hotel Amalia pada Selasa (28/11/2023).
“Saat ini, angka stunting di Bandar Lampung mencapai prevalensi 0,6 persen. Kami memiliki tekad kuat untuk menguranginya menjadi 0 persen dan sudah menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk program penanggulangan stunting, dengan dukungan dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, Puskesmas, dan partisipasi masyarakat secara luas,” ungkap Eva Dwiana.
Pemkot Bandar Lampung telah menjalankan beberapa program, termasuk pelayanan kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak-hak reproduksi, sebagai bagian dari strategi pencegahan kematian ibu dan bayi.
“Kementerian Kesehatan RI telah merumuskan empat strategi utama untuk penyelamatan ibu dan bayi, yaitu pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir, serta masa pasca persalinan,” tambah Eva Dwiana.
Pentingnya skrining layak hamil pada masa sebelum hamil, dengan memberikan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi kepada remaja putri, calon pengantin, dan pasangan usia subur menjadi fokus utama.
Eva menekankan bahwa pelayanan kesehatan pada periode ini sangat krusial untuk mendukung penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting.
“Masih banyak calon pengantin dan perempuan dengan masalah kesehatan berisiko jika hamil. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan (skrining layak hamil) menjadi kunci penting agar setiap individu dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat,” terang Eva.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam mendukung upaya pelaksanaan program kesehatan.
Tujuannya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, mengurangi kasus stunting, serta secara keseluruhan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bandar Lampung.