Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Angka penularan Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan drastis dalam beberapa waktu belakang, seiring dengan berlangsungnya masa kampanye Pemilu 2024.
Menurut Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, lonjakan kasus mulai terjadi dua bulan lalu.
“Iya benar (ada kenaikan) kasus positif Covid-19,” ujar Ngabila pada Kamis (7/12/2023). Dari data yang dikumpulkan, lonjakan paling tinggi tercatat dalam dua pekan terakhir, yakni sejak 13 November 2023 hingga 3 Desember 2023. Jumlah kasus positif Covid-19 melonjak sebanyak 30 hingga 40% dari pekan sebelumnya.
“Dalam satu bulan (November) itu naik 22 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober),” tambah Ngabila.
Meskipun terjadi kenaikan, Ngabila memastikan bahwa lonjakan kasus Covid-19 masih terkendali, dan belum ada peningkatan signifikan pada angka pasien yang dirawat di rumah sakit.
Lonjakan ini menjadi perhatian khusus mengingat Indonesia seharusnya masuk ke dalam fase endemi Covid-19 sejak Juni 2023.
Meski begitu, Ngabila mengimbau masyarakat agar tidak panik dan terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Tak hanya di Indonesia, sejumlah negara di Asia Tenggara juga menghadapi tren peningkatan Covid-19, termasuk Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Di Filipina, Presiden Ferdinand Marcos Jr dilaporkan terkena Covid-19, yang mengharuskannya menjalani karantina tanpa kontak dengan dunia luar selama beberapa waktu, terkait masa penyembuhan.
Menurut laporan dari BBC News Indonesia, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sejak akhir Oktober 2023 disebabkan oleh munculnya subvarian baru dari Omicron, seperti EG.2 dan EG.5.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada, menyusul peningkatan kasus setiap pekan dalam beberapa waktu belakangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kasus, dengan jumlah biasanya 10-20 kasus per minggu yang melonjak hingga 267 kasus per minggu pekan kemarin.
Peningkatan kasus ini menjadi perhatian khusus, terutama menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru, memicu kekhawatiran akan potensi penyebaran yang lebih luas.