Media90 – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengumumkan bahwa masyarakat kini dapat melaporkan kecurangan langsung melalui kontak pribadinya.
Langkah ini diambil agar Pertamina bisa segera merespons jika ada bukti kecurangan, termasuk terkait isu BBM oplosan yang sedang menjadi perhatian publik.
“Saya telah memberikan nomor khusus, yaitu 0814-1708-1945. Saat ini nomor tersebut bisa menerima SMS, dan nantinya akan didaftarkan untuk penggunaan WhatsApp,” kata Simon dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, pada Senin (3/3/2025).
Simon memastikan bahwa setiap laporan masyarakat terkait kecurangan BBM yang terbukti akan segera ditindaklanjuti.
“Jika ada yang menemukan kejanggalan atau hal yang tidak sesuai dengan kualitas BBM, atau praktik yang tidak benar di lapangan, masyarakat dapat langsung menghubungi nomor tersebut. Kami akan menindaklanjutinya secepat mungkin,” jelasnya.
Pertamina sebelumnya telah menyediakan layanan pusat panggilan atau call center melalui nomor 135 untuk menampung laporan masyarakat.
Simon juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian rakyat Indonesia yang telah memberikan masukan.
“Kami sangat menghargai semua masukan dan kritik dari masyarakat. Ini akan menjadi pendorong bagi Pertamina untuk terus meningkatkan kinerja ke depannya,” kata Simon.
Lebih lanjut, Simon menyinggung kasus korupsi yang melibatkan pihak Pertamina, yang disebutnya sebagai ujian berat bagi perusahaan.
“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini,” tuturnya.
Simon juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan Kejaksaan Agung dalam penanganan kasus tersebut.
“Kami siap membantu dengan menyediakan data atau keterangan tambahan yang dibutuhkan agar proses hukum ini dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutupnya.
Dengan langkah ini, Pertamina berharap bisa lebih proaktif dalam merespons keluhan masyarakat, khususnya terkait BBM oplosan, dan meningkatkan transparansi serta integritas perusahaan di masa depan.