Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan data mengenai krisis kemanusiaan di Gaza pada Selasa, tanggal 7 November 2023.
Menurut WHO, sekitar 160 anak mengalami kematian setiap hari selama serangan Israel yang telah berlangsung selama satu bulan di wilayah tersebut.
Pejabat WHO, Christian Lindmeier, menyampaikan informasi ini dalam konferensi PBB di Jenewa pada Rabu, tanggal 8 November 2023.
Ia menekankan urgensi dari bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan di Gaza. Lindmeier menyatakan bahwa ribuan orang di Gaza telah kehilangan nyawa, sementara mereka yang masih hidup mengalami trauma, penyakit, kekurangan makanan, dan air.
Lindmeier juga menyoroti kebutuhan akan pasokan penting seperti air, bahan bakar, dan makanan, serta akses yang aman terhadap layanan kesehatan untuk memastikan kelangsungan hidup para warga.
Ia menjelaskan bahwa logistik, konvoi, dan persediaan sudah siap, namun yang diperlukan adalah akses yang aman dan terjamin tanpa hambatan.
Terkait dengan rumah sakit di wilayah utara Gaza, Lindmeier menyebutkan bahwa WHO hanya dapat membawa pasokan ke rumah sakit tersebut sekali, karena persediaan langsung dibawa ke ruang operasi untuk keperluan medis mendesak.
Menanggapi klaim Israel mengenai terowongan Hamas di bawah rumah sakit, Lindmeier menyatakan bahwa sebagai WHO, mereka tidak dapat memverifikasi hal-hal di bawah tanah, namun mereka dapat memverifikasi kondisi di dalam rumah sakit dan di atas tanah.
Sejak kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, Jalur Gaza mengalami serangan besar-besaran.
Data resmi menunjukkan bahwa setidaknya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.327 anak-anak dan 2.719 perempuan, telah kehilangan nyawa sejak serangan tersebut.
Sementara itu, jumlah kematian di pihak Israel hampir mencapai 1.600 orang.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyampaikan keprihatinannya dengan menyebut bahwa Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak, dengan ratusan anak yang tewas atau terluka setiap hari.
Setelah satu bulan berlangsung, 70 persen populasi di Gaza telah mengungsi, menurut badan PBB untuk Palestina, UNRWA.
UNRWA menegaskan bahwa kondisi ini terjadi bersamaan dengan ketakutan terus-menerus dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi hampir 1,5 juta orang di Gaza.
Tempat perlindungan UNRWA telah mencapai 4 kali lipat dari kapasitasnya, dan warga sipil terus menjadi sasaran pemindahan paksa dan hukuman kolektif.