BERITA

Kereta Babaranjang Anjlok di Panjang Bandar Lampung Akibat Tanah Longsor

12
×

Kereta Babaranjang Anjlok di Panjang Bandar Lampung Akibat Tanah Longsor

Sebarkan artikel ini
Tertimpa Tanah Longsor, Kereta Babaranjang Keluar dari Jalur Rel di Panjang Bandar Lampung
Tertimpa Tanah Longsor, Kereta Babaranjang Keluar dari Jalur Rel di Panjang Bandar Lampung

Media90 – Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) mengalami insiden keluar dari jalur rel akibat longsoran tanah di Kampung Sukajadi, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, pada Sabtu (18/1/2025).

Manajer Humas PT KAI Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Lampung dan sekitarnya.

Akibatnya, beberapa daerah di Bandar Lampung mengalami genangan air.

“Kemudian terdapat aliran arus air yang cukup deras di beberapa titik. Curah hujan yang tinggi ini juga menyebabkan adanya jatuhan longsoran yang mengganggu perjalanan Kereta Api Baratarahan (Tarahan – Tanjung Enim Baru),” kata Azhar Zaki Assjari dalam keterangannya pada Senin (20/1/2025).

Baca Juga:  KAI Tanjungkarang Mengatur Barang Bawaan Pemudik Kereta Api Menjelang Mudik Lebaran

Insiden terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di Jalur 1 Emplasemen Sukamenanti. KA Baratarahan Nomor 3084 dengan rute Stasiun Tarahan ke Stasiun Tanjung Enim Baru mengalami gangguan perjalanan ketika beberapa gerbongnya tertimpa material longsoran dari tebing di sisi jalur, yang menyebabkan sejumlah gerbong anjlok.

Proses evakuasi dimulai pukul 17.00 WIB dan berlangsung cukup lama. Hal ini disebabkan oleh kondisi gerbong yang anjlok dan terdorong material longsoran.

“Proses evakuasi berlangsung cukup lama, karena beberapa gerbong dalam kondisi anjlok terdorong oleh material longsoran,” tambah Azhar.

Pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 03.17 WIB, perjalanan KA 3084 akhirnya bisa dilanjutkan setelah jalur dibersihkan dari material longsoran dan gerbong yang anjlok berhasil diangkat.

Baca Juga:  BNPB Menetapkan 13 Desa di Lampung Selatan dan Bandar Lampung sebagai Fokus Proyek Penguatan Ketangguhan Bencana

Meski demikian, Azhar memastikan bahwa kejadian ini tidak mengganggu perjalanan kereta api penumpang.

Kereta api seperti KA Rajabasa dengan rute Kertapati – Tanjungkarang PP dan KA Kualastabas dengan rute Tanjungkarang – Baturaja tetap beroperasi seperti biasa.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan dengan curah hujan yang tinggi.

PT KAI juga terus berupaya memastikan keselamatan operasional kereta api dan keamanan jalur rel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *