Media90 – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus memperkuat tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Sejalan dengan visi lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN UID Lampung melalui program Desa Berdaya di Desa Adijaya, Lampung Tengah, pada 17-25 September 2024, berupaya mendorong terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat.
Program ini merupakan lanjutan dari kesuksesan tahun 2023, di mana PLN UID Lampung berhasil mendapatkan penghargaan CSR Awards dari La Toffi atas pencapaian dalam kategori “Mengakhiri Kelaparan” dan “Keberhasilan Menciptakan Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.”
Penghargaan ini diraih melalui pemberdayaan kelompok pembudidaya jamur dan kelompok penjahit Jumat Berkah di Desa Adijaya, yang telah terbukti mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
General Manager PLN UID Lampung, Sugeng Widodo, menekankan bahwa program TJSL melalui PLN Peduli merupakan komitmen PLN untuk terus hadir dan mendukung pengembangan potensi masyarakat.
“Tahun ini, kami fokus pada pemberdayaan di bidang menjahit dengan pelatihan crafting payet dan sablon. Selain pelatihan, kami juga memberikan modal kerja berupa mesin sablon, mesin jahit, dan alat steam,” kata Sugeng Widodo.
Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian desa. Dengan modal alat kerja yang disertai pelatihan, masyarakat dapat lebih optimal dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Program ini dilaksanakan dengan dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bandar Lampung (UBL), dan disambut positif oleh para penerima manfaat, seperti kelompok ibu-ibu Jumat Berkah.
Supartilah, salah satu penerima manfaat, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan PLN. “Saya sangat bersyukur dengan bantuan alat dan pelatihan dari PLN Peduli.
Kami belajar banyak, mulai dari menjahit hingga membuat payet, dan ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha di masa depan,” ujar Supartilah.
Ketua kelompok Jumat Berkah, Atun Sugiono, juga mengapresiasi bantuan dari PLN, baik dalam bentuk ilmu maupun peralatan.
Menurutnya, program ini sangat membantu komunitas Desa Adijaya dalam mengembangkan keterampilan yang dapat menghasilkan pendapatan.
“Alhamdulillah, kami sudah dua kali mendapatkan bantuan dari PLN, mulai dari rumah jamur hingga alat menjahit. Kami bahkan berhasil membuka usaha konveksi baju seragam untuk anak-anak TK,” jelas Atun Sugiono.
Selama sembilan hari pelaksanaan program, peserta mendapatkan pelatihan dari berbagai narasumber, termasuk Anjali dan Bayu, praktisi industri kaos dan konveksi, yang memberikan pelatihan mesin sablon.
Yuthsi Aprilinda memberikan pelatihan crowdfunding, sedangkan Niki Agus Santoso dari Manajemen Rumah BUMN mengajarkan teknik pengemasan produk.
Destiana Sari juga memberikan pelatihan pembuatan payet dengan melibatkan komunitas Jumat Berkah.
Ketua LPPM UBL, Hendri Dunan, mengapresiasi dukungan PLN dalam pengembangan ekonomi masyarakat melalui program TJSL.
“Kami sebagai institusi pendidikan sangat mendukung kegiatan TJSL dari PLN, karena program ini berkelanjutan dan sangat membantu pengembangan potensi ekonomi lokal, khususnya UMKM,” ungkap Hendri Dunan.
Program Desa Berdaya yang digagas oleh PLN UID Lampung menjadi contoh konkret bagaimana kerjasama antara BUMN dan komunitas lokal dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
Dengan sinergi yang kuat, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan UMKM di Lampung Tengah.