Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sejumlah wisatawan merasa kecewa terhadap perubahan skema wisata di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur.
Harapan untuk berinteraksi dengan gajah di TNWK pupus karena dikenakan biaya tambahan yang cukup tinggi.
Juhdi, seorang wisatawan asal Jambi, menyampaikan kekecewaannya karena tidak dapat berinteraksi dengan gajah di TNWK.
Meskipun datang dengan harapan bisa berfoto bersama gajah, harapan itu sirna karena adanya biaya tambahan yang tidak terduga.
“Kami sekeluarga dari Jambi, sedang liburan di Bandar Lampung, dan ingin menjelajahi TNWK. Namun, kecewa karena ternyata kita harus membayar lagi untuk berinteraksi dengan gajah,” ujar Juhdi pada hari Minggu, 24 Desember 2023.
Juhdi mengira bahwa tarif masuk sebesar Rp40 ribu per orang sudah mencakup interaksi dengan gajah.
Namun, ia baru mengetahui bahwa ada biaya tambahan sebesar Rp20 ribu untuk foto bersama gajah, Rp150 ribu untuk memandikan gajah, dan Rp150 ribu untuk melakukan jungle track.
“Kami harus menunggu hingga pukul 15.00 WIB untuk bisa memandikan gajah, dan dengan jarak tempuh yang cukup jauh, kami merasa biayanya terlalu mahal. Kami merasa kecewa karena harapan kami tidak sesuai dengan kenyataan,” keluh Juhdi.
Pemandu wisata Way Kambas, Dedi Suriya, mengakui bahwa tarif masuk Rp40 ribu tidak mencakup interaksi dengan gajah.
Menurutnya, skema wisata saat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai gajah dan memperkenalkan TNWK sebagai tempat konservasi.
Sejak dibuka kembali untuk umum pada tanggal 20 Desember 2023, banyak pengunjung yang mengeluhkan aturan baru dalam berwisata di TNWK.
Agung, Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Wisata Kawasan Alam Konservasi, menjelaskan bahwa TNWK bukan lagi objek wisata massif, melainkan fokus pada wisata edukasi dan konservasi.
Meskipun demikian, sejumlah pengunjung masih merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan skema baru ini.
Beberapa mengeluhkan teknis berwisata yang terkesan ribet, terutama terkait keterbatasan jumlah pengunjung di dalam Pusat Latihan Gajah (PLG).
Salah satu pengurus wisata, Joko, menjelaskan bahwa tarif masuk sebesar Rp40 ribu mencakup jasa parkir, transportasi dari rest area ke TNWK, dan tiket masuk.
Meskipun demikian, beberapa pengunjung merasa bahwa tarif tersebut masih terlalu mahal, terutama jika berkunjung dengan keluarga.
Ari, seorang pengunjung lokal, mengeluhkan bahwa teknis berwisata yang baru terasa lebih rumit, terutama karena sekarang pengunjung harus menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pengelola.
Selain itu, tarif masuk yang dianggap tinggi juga menjadi kendala bagi beberapa wisatawan lokal.
“Harapannya TNWK bisa mempertimbangkan ulang skema wisatanya agar lebih ramah dan terjangkau bagi semua kalangan,” tutup Ari dengan harapan perubahan positif di masa depan.