BERITA

KAI Akan Tingkatkan Kecepatan Kereta Babaranjang di Lampung-Sumbagsel, Warga Dihimbau Lebih Waspada

44
×

KAI Akan Tingkatkan Kecepatan Kereta Babaranjang di Lampung-Sumbagsel, Warga Dihimbau Lebih Waspada

Sebarkan artikel ini
Kecepatan Kereta Babaranjang di Lampung - Sumbagsel Bakal Ditingkatkan, KAI Himbau Warga Waspada dan Hati-Hati

Media90 – KAI Divre IV Tanjungkarang telah memulai uji coba peningkatan kecepatan perjalanan kereta api sejak Juni 2024.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program untuk meningkatkan kecepatan maksimal perjalanan Kereta Api Babaranjang.

Uji coba dilakukan di dua rute utama, yaitu antara Stasiun Tulung Buyut dan Stasiun Rejosari, serta antara Stasiun Tanjungkarang dan Stasiun Tarahan.

Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, mengungkapkan bahwa kecepatan kereta antara Stasiun Tulung Buyut dan Stasiun Rejosari, dengan jarak sekitar 107 km, ditingkatkan menjadi 75 km per jam dari sebelumnya yang hanya 55 km per jam.

Sedangkan untuk rute Stasiun Tanjungkarang hingga Stasiun Tarahan, yang berjarak 19 km, kecepatan maksimum kini menjadi 40 km per jam, naik dari sebelumnya 30 km per jam.

Baca Juga:  Jadi Tuan Rumah ASEAN Railway CEOs Conference 2024, KAI Pamerkan Transformasi Perkeretaapian Indonesia

Azhar menjelaskan bahwa peningkatan kecepatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas angkut kereta api di wilayah Divre IV Tanjungkarang.

Contohnya, untuk lintasan antara Stasiun Tanjungkarang dan Stasiun Tarahan, saat ini terdapat 55 perjalanan kereta api setiap harinya.

Dengan peningkatan kecepatan maksimal, jumlah perjalanan harian bisa meningkat menjadi 58 kereta api.

Dengan adanya peningkatan kecepatan ini, KAI Tanjungkarang mengimbau masyarakat di sekitar jalur kereta api untuk lebih waspada dan berhati-hati.

Selain itu, KAI juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di jalur kereta api demi keselamatan bersama.

Selama periode Januari hingga September 2024, KAI Divre IV Tanjungkarang mencatatkan kinerja positif dalam angkutan barang.

Baca Juga:  FEB Unila Berhasil Selenggarakan Konferensi Internasional 7th ICEBE Bersama UiTM Malaysia

Kereta api berhasil mengangkut 20.934.241 ton, meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, KAI mengangkut 50.987.328 ton barang, meningkat 8 persen dibandingkan dengan 47.174.683 ton pada periode yang sama di tahun 2023.

Angkutan batubara mendominasi total angkutan barang KAI, mencapai 40.828.696 ton, atau 80 persen dari keseluruhan.

Sebagian besar angkutan batubara ini terpusat di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), yang berperan penting dalam pasokan energi nasional.

Di Divre IV Tanjungkarang sendiri, lebih dari 50 persen dari total angkutan batubara tersebut berhasil diangkut.

Kereta api menawarkan berbagai keunggulan dalam angkutan barang, seperti ketepatan waktu, keamanan, dan kapasitas besar tanpa pungutan liar, semua dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional.

Baca Juga:  Pemkab Lampung Selatan Fokus pada Ketahanan Pangan dengan Pembangunan Jalan Tani dan Sumur Bor di Bangun Rejo Ketapang pada September 2024

Setiap gerbong kereta dapat mengangkut hingga 50 ton, setara dengan dua truk kontainer. Dalam satu rangkaian kereta angkutan batu bara, dapat ditarik hingga 61 gerbong, setara dengan 3.000 ton. Jika diangkut menggunakan truk, dibutuhkan sekitar 120 truk.

Dengan semua keunggulan tersebut, angkutan barang menggunakan kereta api tidak hanya mendukung efisiensi biaya logistik tetapi juga berkontribusi mengurangi kemacetan, polusi, dan kerusakan jalan.

Ini adalah salah satu langkah KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *