Media90 – Calon Wakil Gubernur Lampung nomor urut 2, Jihan Nurlela Chalim, dengan tegas mengecam aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang belakangan marak terjadi di Lampung.
Salah satu kasus yang tengah menjadi sorotan adalah dugaan kekerasan yang dialami oleh selebgram dan makeup artist asal Lampung, Anastasia Noor Widiastuti alias Anastasia Baya.
Jihan Nurlela, yang dikenal peduli terhadap isu-isu perempuan dan anak, menyatakan kecamannya terhadap tindakan kekerasan yang menimpa Anastasia.
Dalam pernyataannya, ia menyerukan agar segala bentuk kekerasan, terutama yang melibatkan perempuan dan anak, harus ditangani dengan tegas oleh aparat penegak hukum.
“Segala bentuk kekerasan harus ditindak tegas. Kasus yang terungkap di media sosial ini jelas merupakan tindak kekerasan terhadap perempuan, dan harus segera diproses secara hukum,” ujar Jihan pada Sabtu (5/10/2024).
Kekerasan yang dialami Anastasia semakin memprihatinkan karena turut melibatkan anak di bawah umur, yang merupakan anaknya sendiri.
Jihan menyoroti bahaya trauma psikologis yang dapat timbul akibat kekerasan yang disaksikan langsung oleh anak-anak.
“Kekerasan dalam rumah tangga yang disaksikan anak-anak sangat berbahaya. Dampaknya tidak hanya fisik, tetapi juga bisa meninggalkan luka psikologis yang mendalam,” kata Jihan.
Saat ini, kasus kekerasan yang dialami Anastasia telah memasuki ranah hukum, dan Jihan berharap aparat kepolisian menangani kasus ini dengan seadil-adilnya.
Dia juga menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga, tidak boleh ditoleransi.
“Saya mendukung penuh perjuangan Anastasia dalam mendapatkan keadilan. Saya juga mengajak seluruh masyarakat Lampung, terutama perempuan, untuk tidak takut berbicara dan melawan segala bentuk kekerasan,” tegas Jihan.
Lebih lanjut, Jihan menekankan pentingnya perlindungan hukum yang kuat bagi korban KDRT dan mendorong peran aktif masyarakat dalam melaporkan tindak kekerasan.
Menurutnya, Lampung harus menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi semua warga, terutama perempuan dan anak.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa dalam kepemimpinan mendatang, akses terhadap keadilan dan perlindungan bagi korban KDRT akan diperkuat,” tambahnya.
Jihan berharap kasus ini bisa membuka mata banyak pihak tentang seriusnya masalah KDRT di masyarakat.
Ia menekankan pentingnya penanganan yang cepat dan adil, agar tidak ada lagi perempuan atau anak-anak yang menjadi korban KDRT di masa mendatang.