BERITA

Inovasi Universitas Malahayati: Transformasi Kesehatan di Lapas Perempuan Bandar Lampung Menggunakan Teknologi Berbasis Kesmas

259
×

Inovasi Universitas Malahayati: Transformasi Kesehatan di Lapas Perempuan Bandar Lampung Menggunakan Teknologi Berbasis Kesmas

Sebarkan artikel ini
Inovasi Universitas Malahayati Transformasi Kesehatan di Lapas Perempuan Bandar Lampung Menggunakan Teknologi Berbasis Kesmas
Inovasi Universitas Malahayati Transformasi Kesehatan di Lapas Perempuan Bandar Lampung Menggunakan Teknologi Berbasis Kesmas

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dosen dan mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan ke-35 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A, Bandar Lampung pada Selasa (11/7/2023).

Dalam pengabdian masyarakat ini, mereka menjalankan tiga kegiatan utama. Pertama, mereka membuat teknologi sederhana bernama ovitrap, yang berfungsi sebagai perangkap nyamuk untuk mengurangi kepadatan vektor nyamuk.

Kedua, mereka membuat kompos aerob organik dengan menggunakan penambahan activator EM4, dengan tujuan untuk mengurangi sampah di sekitar lingkungan lapas dan sekaligus menyuburkan tanaman.

Ketiga, mereka membuat sabun dari lidah buaya yang memiliki sifat antiseptik.

Baca Juga:  Antusiasme Lebaran 2024: 117 Ribu Pemudik Menyertai Arus Pulang Lewat Pelabuhan Bakauheni dan Panjang

Wayan Aryawati, SKM., M.Kes, sebagai koordinator kegiatan ini, menjelaskan bahwa pilihan topik kegiatan ini didasari oleh keinginan untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar dapat membuat alat sederhana dan memanfaatkan barang bekas, serta belajar menjalani kehidupan yang bersih dan sehat di lingkungan lapas.

“Dengan kegiatan ini, kami berharap para penghuni lapas dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat ovitrap, membuat kompos, dan sabun lidah buaya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan potensi para penghuni lapas,” ungkap Wayan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *