Media90 – Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bekerja sama dengan Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera menggelar In House Training Internasional dengan tema “Securing Critical Infrastructure”.
Acara ini diadakan di Gedung Serba Guna Polinela pada Senin (3/6/2024).
Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera, yang berpusat di Medan, beroperasi di 10 provinsi di Sumatra dengan populasi mencapai 55 juta orang.
Kantor konsulat tersebut tersebar di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Riau, Bangka Belitung, Jambi, dan Kepulauan Riau.
Dalam kegiatan ini, Polinela menghadirkan Beau Woods, seorang ahli keamanan siber dan CEO perusahaan Stratigos Security dari Amerika Serikat (AS).
Stratigos Security adalah konsultan keamanan yang memberikan arahan mengenai strategi dan pengembangan keamanan informasi kepada perusahaan besar, usaha kecil, dan LSM.
Pelaksanaan In House Training ini disesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digital.
Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari manusia, termasuk dalam pekerjaan, pendidikan, dan hiburan yang bergantung pada internet dan perangkat digital.
Dalam sambutannya, yang mewakili Direktur Polinela, PolKenali, S.Kom., M.Cs., menyampaikan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan keamanan siber.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan kita dalam menjaga infrastruktur kritis dari ancaman siber,” ujarnya.
Pejabat Utama dari Konsulat AS di Medan, Bernard Uadan, menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam bidang keamanan siber untuk menjaga kestabilan dan keamanan di era digital.
“Konsulat AS sangat mendukung inisiatif ini dan berharap dapat terus bekerja sama dengan Polinela untuk mengembangkan kapasitas keamanan siber di Indonesia,” katanya.
Selama sesi materi, Beau Woods membahas strategi perlindungan infrastruktur siber yang paling efektif.
“Perlindungan strategis untuk infrastruktur siber sangatlah penting untuk mencegah serangan dan kerugian yang dapat ditimbulkan,” paparnya.
Diharapkan, kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada para mahasiswa mengenai pentingnya keamanan infrastruktur kritis serta bagaimana menjaga keamanan dan keselamatan di era digital yang semakin terhubung.